Sosok Kolonel Ali Imran Perwira Kopassus Yang Kini Jabat Danrem 011 Lilawangsa

BERITA, DAERAH, SOSOK242 Dilihat

Acehupdate.net, ACEH UTARA – “Anak Aceh jangan ragu dan takut jika ingin menjadi tentara,” begitulah ucapan Kolonel Infanteri Ali Imran, perwira kopassus yang kini menjabat Komandan Korem 011 Lilawangsa.

Pria kelahiran Banda Aceh, 9 Juni 1978 itu merupakan Komandan Korem termuda di seluruh Indonesia yang ditunjuk langsung oleh Kepala Satuan Angkatan Darat (Kasad).

Ia mulai bertugas dan memimpin Korem 011 Lilawangsa sejak 19 April 2024. Putra kelima dari enam bersaudara pasangan Mayor Pol Purn M Yusuf Syah dan almarhum Rohani Jalil dikenal murah senyum, ramah dan cukup dermawan. Suami dari Dini Hidayati tersebut juga memiliki pengalaman penugasan operasi yang sangat luar biasa.

Sederet pengalaman yang dirasakan putra asli Aceh itu yakni bertugas Denpur Cakra Aceh 2003, Satuan Tugas Badan Intelijen Negara (BIN) Aceh 2008, Densandha Papua 2011, Satuan Tugas Bais Leuser 2015-2017, satuan tugas Palapa Aceh 2018.

Selanjutnya, Tanda jasa yakni SL Dharma Nusa, SL Kesetiaan VIII Thn, SL Dwidya Sistha, SL Ksatria Yudha, SL Wira Karya, SL Kesetiaan XVI Thn, SL Wira Dharma dan SL Santi Dharma XVIII.

“Saya suka menjadi tentara karena bisa melihat seluruh wilayah di Indonesia,” kata Ali Imran, Sabtu, 22 Februari 2025.

Ali Imran dikaruniai tiga orang anak dari pernikahannya dengan Dini Hidayati. Anak pertama lahir pada 2007 bernama Aldi Pratama Yudha, kemudian Arafat Abqary Ahmadinejad kelahiran 2011 dan anak ketiga Azka Aulia Gossan lahir di 2014.

Bukan hal yang mudah menjadi seorang prajurit. Ali Imran mengaku duka dirasakan selama menjadi tentara yakni sering jauh dengan keluarga, sehingga sangat jarang berlebaran di kampung halaman.

“Sering jauh dari keluarga dan jarang pulang ke kampung setiap lebaran,” ujar pria yang mahir berbahasa Inggris itu.

Ayah dari tiga orang anak itu juga cukup mahir dalam kecabangan Infanteri Kopassus. Karir militernya lama mengenyam di korps baret merah, Bais TNI, Paspampres hingga Pusat Intelijen Angkatan Darat (Pusintelad). Jenjang pendidikan yang ditempuh pria berkulit sawo matang itu yakni Sekolah Dasar Negeri (SDN) 28 Banda Aceh 1991, SMP Negeri 4 Banda Aceh 1994, SMA Negeri 3 Banda Aceh 1997 dan Sarjana S-1 tamatan 2014 di Universitas Krisnadwipayana (Unkris), Jakarta.

Sementara pendidikan militernya, Ali Imran merupakan lulusan akademi militer (Akmil) 2000, Sarcab Infanteri 2001, pendidikan Komando 2022, Susdanki 2005, Sus Sandha 2006, Diklapa Infanteri 2010, Pendidikan Seskoad di 2014, dan terakhir Susdanyon 2015.

Ali Imran mengawali karir milter dengan menjabat sebagai Pama Pussenif 2000, Pama Kopassus 2001, Danton-3/3/12/G-1/Kopassus 2002, Danton-2/3/12/G/-1/Kopassus 2003, Danton-1/3/12/G/-1/Kopassus 2004, Danton-1/1/12/G/-1/Kopassus 20035, Pasi-3 Yon-12/G-1/Kopassus 2006, Danki-3/11/G-1/Kopassus 2007. Saat berpangkat Kapten, Ali Imran pernah menjabat Dantim-4/1/31/G-3/Kopassus 2008, Ps. Danden-1/31/G-3/Kopassus 2009, Danden-1/31/G-3/Kopassus 2011, Mayor menjabat Dansus Ops Psy Sesandha Kopassus 2013, Pabandya Lidgal Sintel Kopassus 2014, Pabandya F-53 Dit F Bais TNI 2015, Danden Monob Sat Defensif Satcyber Bais TNI 2016.

Selanjutnya, saat berpangkat Letkol Ali Imran menduduki jabatan Danden Lid Geopasika Bais TNI 2017, Kasipers Minlog Satlid Satintel Bais TNI 2018, Pamen Bais TNI, Pabandya Persum Satintel Bais TNI 2019, Dandenma Paspampres 2019, Dandim 0506/Tgr Rem 052/Wkr Dam Jaya 2022.

Ketika berpangkat Kolonel, Ali Imran menjabat Dansatlak Lidgal Pusintelad 2023, Ka PII Pusintelad 2023, dan Danrem 011 Lilawangsa 2024 hingga sekarang. Selama mengemban tugas sebagai Komandan Korem 011 Lilawangsa, Ali Imran sudah banyak membuat gebrakan yang cukup bermanfaat bagi masyarakat luas.

Salah satu diantaranya yakni, memugar makam pahlawan nasional Cut Nyak Meutia, mendirikan rumah bantuan bagi masyarakat kurang mampu, membangun sumur bor di dayah dan masjid, dan sejumlah kegiatan lainnya yang didukung juga oleh Panglima Kodam Iskandar, Mayor Jenderal TNI Niko Fahrizal. “

Anak Aceh jangan ragu dan takut jika ingin menjadi tentara, apalagi masuk Akmil. Karena saya bisa membuktikan jika anak Aceh mampu bersaing untuk menjadi yang terbaik,” pesan Ali Imran putra berdarah Bireuen itu.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *