Rektor USK: Inovasi Teknologi Jadi Modal Jaga Harga Minyak Nilam Tetap Stabil

BERITA, DAERAH, EKBIS587 Dilihat

Acehupdate.net, BANDA ACEH – Rektor Universitas Syiah Kuala (USK), Profesor Marwan, mengatakan pentingnya meningkatkan kualitas produk melalui teknologi untuk menjaga harga minyak nilam tetap stabil di Aceh. Menurut dia, tahap ini bahkan bisa memberikan dampak positif untuk pertumbuhan ekonomi.

“Kami berkomitmen untuk mendukung petani agar dapat memproduksi minyak nilam berkualitas tinggi, yang tidak hanya akan meningkatkan pendapatan mereka, tetapi juga menjaga keberlanjutan lingkungan,” kata Profesor Marwan dalam keterangan resminya, Minggu, 23 Februari 2025.

Menurut data, kata dia, sektor minyak nilam menyerap banyak tenaga kerja dan berkontribusi signifikan terhadap pendapatan masyarakat di Aceh. Ia berharap para petani dapat memanfaatkan peluang ini untuk meningkatkan kesejahteraan mereka.

“Kami percaya bahwa dengan kolaborasi dan dukungan dari berbagai pihak, masa depan minyak nilam Aceh akan semakin cerah,” kata dia.

Di sisi lain, Profesor Marwan juga memprediksi harga akan tetap stabil di atas Rp 1,5 juta per kilogram di masa akan datang. Belakangan mencuat fluktuasi harga minyak nilam menjelang bulan Ramadhan dan banyak bermunculan di media sosial.

Marwan menilai penurunan atau peningkatan harga minyak nilam lazim terjadi tiap tahunnya. Hal ini dipengaruhi banyak hal, antara lain oleh permintaan pasar, kapasitas produksi, dan beberapa faktor lainnya.

“Sejauh ini, informasi yang kita terima dari mitra USK di Perancis, tidak ada penurunan permintaan minyak nilam. Permintaan stabil dan cenderung meningkat,” sebut Rektor.

“Kita berharap ini hanya fluktuasi sesaat karena menjelang bulan puasa. Kita yakin, harga minyak nilam akan kembali normal di atas Rp 1,5 juta per kg setelah Ramadhan dan Idul Fitri,” katanya.

Sementara itu Ketua ARC-PUIPT Nilam Universitas Syiah Kuala, Syaifullah Muhammad, mengatakan hasil pemantauan yang dilakukan ARC-PUIPT Nilam Aceh USK, permintaan dari buyer internasional khususnya dari mitra Perancis ARC tidak terjadi penurunan, sehingga harga juga harusnya tetap baik.

“Mitra kita di Perancis malah minta peningkatan produksi dengan penambahan lahan 300 ha lagi masih sangat visible dengan kebutuhan minyak nilam saat ini yang masih tinggi,” katanya.

Selain ekspor, minyak nilam khususnya Aceh juga terserap dalam proses hilirisasi produk turunan nilam oleh ARC USK dan beberapa mitra industri dalam negeri. Syaifullah berharap, harga minyak nilam akan kembali stabil pasca Ramadhan dan Idul Fitri.

“Kualitas minyak nilam dari Aceh telah diakui di pasar internasional dan kami percaya bahwa dengan peningkatan kualitas produksi serta strategi pemasaran yang tepat, harga minyak nilam akan tetap kompetitif,” katanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *