Pola Asuh dan Lingkungan Pengaruhi Orientasi Seksual Berbeda

BERITA, DAERAH148 Dilihat

Acehupdate.net, BANDA ACEH – Ketua Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) Aceh, Barmawi, menilai seseorang yang memiliki orientasi seksual berbeda atau menyukai sesama jenis terjadi karena berbagai faktor. Ia menyebutkan bahwa pola asuh orang tua memainkan peran penting dalam hal ini.

Menurutnya, salah satu faktor utama adalah pembiaran perilaku masa kecil. Seperti anak laki-laki yang bergaya perempuan atau sebaliknya, yang dapat memengaruhi perkembangan orientasi seksual mereka.

“Selain itu, faktor lingkungan juga sangat berpengaruh. Anak-anak yang tumbuh dalam lingkungan yang mendukung keberagaman cenderung lebih nyaman dengan identitas gay,” ujar Barmawi, Sabtu, 8 Februari 2025.

Barmawi juga menjelaskan bahwa kondisi psikologis seperti kecemasan, depresi, atau trauma dapat mempengaruhi orientasi seksual seseorang. Proses perkembangan identitas diri, yang biasanya dimulai dengan ketertarikan emosional atau seksual terhadap sesama jenis, menjadi faktor lain yang berkontribusi.

“Seringkali, ini dimulai dengan pemahaman yang keliru mengenai identitas gender,” sebutnya.

Di sisi lain, Barmawi mengatakan dalam Islam, orientasi seksual gay sering dianggap bertentangan dengan nilai-nilai agama. Hal ini sering kali menyebabkan stigma dan diskriminasi terhadap individu yang mengidentifikasi diri sebagai gay.

“Namun, ada beberapa negara yang lebih menerima perilaku gay sebagai hal yang biasa. Secara psikologis, ini memang bisa dianggap sebagai orientasi seksual yang salah,” ujarnya.

Barmawi menyarankan beberapa langkah untuk mengatasi orientasi seksual yang berbeda. Menurutnya, pendidikan seksual menjadi hal yang sangat penting. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang seksualitas, hubungan sehat, dan batasan pribadi, seseorang bisa mengatasi perilaku yang tidak diinginkan.

Jika masalah ini memengaruhi hubungan dengan pasangan, Barmawi menekankan pentingnya komunikasi terbuka dan jujur.Bila perlu, temui terapis, psikolog, ulama, atau konselor. Mereka bisa memberikan bantuan yang dibutuhkan. Barmawi juga mengusulkan penanganan kasus homoseksual melalui pendidikan dan penyadaran. Kampanye dan edukasi yang luas akan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang keberagaman orientasi seksual dan gender.

Selain itu, ia menekankan perlunya perlindungan hukum bagi individu dengan orientasi seksual berbeda, termasuk perlindungan di tempat kerja, akses ke layanan kesehatan, dan hak sipil lainnya.

Terakhir, Barmawi menyarankan agar diberikan dukungan psikososial, advokasi, serta partisipasi dalam kegiatan keagamaan dan budaya untuk mengintegrasikan mereka dalam masyarakat.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *