Acehupdate.net, BANDA ACEH – Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh mencatat nilai ekspor barang asal Provinsi Aceh pada Februari 2025 mencapai USD 53,94 juta. Angka ini mengalami kenaikan 6,08 persen dibandingkan Januari 2025 yang sebesar USD 50,85 juta.
Pejabat Fungsional Ahli Madya BPS Aceh, Oriza Santifa, mengatakan kelompok komoditas terbesar yang diekspor adalah bahan bakar mineral, dengan nilai USD 33,83 juta, didominasi oleh batubara.
“Ekspor terbesar dari Aceh pada Februari 2025 ditujukan ke India, dengan nilai USD 32,36 juta, yang sebagian besar berupa batubara,” ujar Oriza pada Selasa, 8 April 2025.
Di peringkat kedua, ekspor ke Amerika Serikat mencapai USD 6,26 juta dengan komoditas utama batubara. Sementara itu, ekspor ke Jepang tercatat sebesar USD 3,29 juta dan ke Belgia USD 2,06 juta, dengan kopi sebagai komoditas utama.
Di sisi lain, nilai impor Aceh pada Februari 2025 mencapai USD 73,16 juta, turun 3,51 persen dibandingkan Januari 2025 yang sebesar USD 75,82 juta.
“Selama Februari 2025, impor terbesar berasal dari komoditas bahan bakar mineral atau gas dengan nilai USD 58,97 juta. Akibatnya, neraca perdagangan luar negeri Aceh mengalami defisit sebesar USD 19,22 juta,” jelas Oriza.
Selain bahan bakar mineral dan gas, kata Oriza, impor juga didominasi oleh bahan kimia anorganik dan pupuk, masing-masing senilai USD 8,90 juta dan USD 5,29 juta. Oriza menyebut Amerika Serikat menjadi negara asal impor terbesar bagi Aceh, dengan nilai USD 30,34 juta untuk komoditas bahan bakar mineral atau gas. Disusul oleh Uni Emirat Arab dengan USD 8,63 juta dan Filipina dengan USD 8,25 juta.***
