Akademisi Ungkap Penyebab Lonjakan Harga Tiket Pesawat Jelang Idul Fitri

BERITA, EKBIS82 Dilihat

Acehupdate.net, BANDA ACEH –  Akademisi Ekonomi Pembangunan dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Syiah Kuala (USK), Muhammad Ilhamsyah Siregar, mengatakn lonjakan harga tiket pesawat menjelang Idul Fitri adalah fenomena tahunan yang sering terjadi karena tingginya permintaan masyarakat untuk mudik.

Namun demikian, harga tiket Garuda Indonesia tujuan Jakarta–Banda Aceh yang mencapai Rp 11 juta diakui cukup mencengangkan, apalagi jika dibandingkan dengan penerbangan ke luar negeri yang bisa lebih murah.

Ilhamsyah menyebutkan hal ini bisa terjadi karena beberapa alasan, yaitu persaingan yang lebih ketat di rute internasional, terutama di jalur populer seperti ke Singapura, Malaysia, atau Thailand, yang memiliki banyak maskapai dan opsi penerbangan, subsidi atau insentif dari pemerintah negara tujuan untuk menarik wisatawan asing, biaya operasional lebih tinggi di rute domestik tertentu, termasuk pajak bandara, biaya navigasi udara, dan bahan bakar.

“Untuk mengatasi lonjakan harga tiket yang sangat tinggi, pemerintah bisa melakukan beberapa langkah, seperti meningkatkan jumlah penerbangan dengan bekerja sama dengan maskapai untuk menambah penerbangan ekstra (extra flight) di rute-rute padat saat musim mudik,” kata Ilhamsyah, Minggu, 30 Maret 2025.

Kemudian pemerintah dapat mengontrol harga dengan batas tarif atas bawah. Menurutnya  pemerintah sebenarnya sudah menetapkan tarif batas atas dan bawah, tetapi perlu pengawasan lebih ketat agar tidak ada lonjakan harga yang tidak wajar.

Pemerintah juga dianjurkan memberikan insentif kepada maskapai, seperti keringanan pajak bahan bakar atau biaya bandara agar tidak membebankan seluruh biaya kepada penumpang.

“Pemerintah juga dapat mendorong persaingan sehat dengan mengajak lebih banyak maskapai untuk melayani rute domestik agar tidak terjadi monopoli yang menyebabkan harga semakin mahal. Kemudian dapat mengembangkan transportasi alternatif, misalnya meningkatkan kualitas dan kapasitas kereta api serta kapal laut sebagai alternatif bagi masyarakat yang ingin mudik dengan biaya lebih terjangkau,” sebutnya.

Dikatakan Ilhamsyah, lonjakan harga tiket pesawat menjelang Idul Fitri memang fenomena tahunan yang sering terjadi karena tingginya permintaan masyarakat untuk mudik. Ia menyebutkan beberapa faktor utama yang menyebabkan fluktuasi harga tiket pesawat adalah, permintaan tinggi yang mana semakin dekat dengan hari raya, semakin banyak masyarakat yang ingin pulang kampung, sehingga harga tiket naik karena hukum ekonomi dasar yaitu supply and demand.

Faktor lainnya disebabkan karena maskapai memiliki jumlah kursi terbatas sementara permintaan meningkat drastis sehingga membuat harga tiket semakin mahal.

Biaya operasional lantaran harga bahan bakar fluktuatif, biaya perawatan pesawat, serta pajak dan regulasi juga memengaruhi harga tiket. Selanjutnya, Ilhamsyah menjelaskan maskapai biasanya menggunakan sistem harga dinamis (dynamic pricing), yaitu harga akan meningkat saat permintaan melonjak.

Faktor terakhir adalah pajak dan regulasi. Menurut Ilhamsyah, beberapa pajak dan regulasi terkait penerbangan domestik juga dapat membuat harga tiket lebih mahal dibandingkan rute internasional.

“Pemerintah perlu mencari solusi agar masyarakat tetap bisa mudik dengan harga yang wajar, tanpa memberatkan maskapai dalam operasionalnya. Jika tidak ada intervensi yang tepat, lonjakan harga tiket akan terus menjadi masalah tahunan. terjadi monopoli yang menyebabkan harga semakin mahal,” ujarnya.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *