Tertib Penggunaan Spektrum Frekuensi Radio, Balmon Aceh Gelar Bimtek Kepada Nelayan dan Pelaku Usaha Perikanan di Lhokseumawe 

BERITA207 Dilihat

 

LHOKSEUMAWE–  Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio Kelas II Banda Aceh, pada Kamis (22/05/2025), mengadakan kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Sertifikasi Long Range Certificate (LRC) dan Izin Komunikasi Radio antar Nelayan (IKRAN) bagi nahkoda dan crew kapal nelayan Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) Pusong Kota Lhokseumawe di Gedung Sekaya Maritim Dinas Kelautan dan perikanan PPI Pusong Kota Lhoukseumawe.

Bimtek yang diikuti  40 nahkoda dan anak buah kapal nelayan tersebut dibuka oleh Kepala Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio Kelas II Banda Aceh, Luthfi S.T., M.T..

Hadir dalam kegiatan itu Koordinator Pelabuhan Pendaratan Ikan Pusong, Panglima Laot lhok pusong, panglima laot Lhok Kota Lhoukseumawe, koordinator PPI Pusong, dan syahbandar PPI Pusong.

“Bimtek ini diharapkan agar nantinya nelayan dapat memahami bagaimana menggunakan Spektrum frekuensi radio dan perangkat komunikasi radio yang benar, sesuai izin dari pemerintah dan dapat memperoleh sertifikasi Operator radio LRC dan IKRAN serta mengurus Izin Stasiun Radio (ISR) Kapal secara gratis sehingga terciptanya penggunaan spektrum frekuensi radio yang tertib dan tidak saling mengganggu terutama frekuensi penerbangan yang dapat membahayakan keselamatan jiwa manusia,” ujar Luthfi saat menyampaikan sambutan dan sekaligus membuka secara resmi kegiatan itu.

Balmon SFR Kelas II Banda Aceh merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Ditjen Infrastruktur Digital, Kementerian Komunikasi dan Digital dalam pengawasan dan pengendalian penggunaan spektrum frekuensi radio secara nasional bekerja sama dengan instansi terkait melakukan penertiban kepada pelanggaran penggunaan spektrum frekuensi radio maritim tambah luthfi.

Dalam kesempatan yang sama, Koordinator Pelabuhan Pendaratan Ikan Pusong Kota Lhoukseumawe Asmadi, S.T. mengatakan Bimtek ini adalah kegiatan sangat penting dalam rangka sinergi mendukung peningkatan kapasitas sumber daya manusia dibidang perikanan khususnya dibidang Aspek Komunikasi radio kapal.

Radio Komunikasi saat melaut sangat penting bagi nelayan untuk berkomunikasi baik dengan pemerintah, antar sesama nelayan dan instansi terkait dalam hal keamanan dan kelancaran selama beraktifitas dilaut, komunikasi dilaut juga sebagai sarana berbagi infomasi cuaca, potensi ikan dan situasi darurat. Saat berkomunikasi menggunakan spektrum frekuensi radio dilaut jangan sampai mengganggu frekuensi lainnya terutama frekuensi penerbangan.

Sementara itu Panglima Laot Lhok pusong, Khaharuddin mengatakan kegiatan ini sangat bermanfaat kepada nelayan bagaimana berkomunikasi yang benart dan menggunakan spektrum frekuensi radio sesuai izin. Selain itu pemilik/pengurus kapal dapat mengetahui bagaimana sebenarnya perangkat telekomunikasi dikapal baik untuk berkomunikasi dengan sesama nelayan, nelayan dengan pangkalan maupun saat keadaan marabahaya.

Oleh karenanya diharapkan nanti nya setelah Bimtek ini agar dapat berbagi kepada nelayan lain yang tidak berkesempatan hadir dan yg belum tau tentang penggunaan radio di kapal nelayan.

Muhammad Fadil salah seorangnak buah kapal nelayan KM Jeddah seusai mengikuti bimtek mengatakan sangat bermanfaat kegiatan ini, mendapatkan pengetahuan dalam berkomunikasi yang benar saat melaut dan menggunakan spektrum frekuensi radio sesuai izin, Selain itu pemilik/pengurus kapal dapat mengetahui bagaimana sebenarnya perangkat telekomunikasi di kapal baik untuk berkomunikasi dengan sesama nelayan maupun saat keadaan marabahaya.

“Setelah kami ikut bimtek ini, kami sudah mengetahui ternyata menggunakan frekuensi itu tidak boleh sembarangan dan mana saja frekuensi frekuensi yang boleh digunakan” ujar Fadli.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *