Perang Timur Tengah Picu Chaos Penerbangan, Rute Garuda ke Doha Dibatalkan

BERITA, NASIONAL11 Dilihat

Jakarta – Maskapai nasional Garuda Indonesia menghentikan sementara seluruh operasional penerbangan rute Jakarta–Doha, Qatar, selama satu pekan ke depan. Kebijakan ini diambil menyusul penutupan wilayah udara Qatar imbas konflik bersenjata antara Iran dan Israel yang semakin memanas.

Direktur Niaga Garuda Indonesia, Ade R. Susardi, menyatakan langkah tersebut merupakan bagian dari tindakan preventif untuk menjamin keselamatan operasional penerbangan. Menurutnya, penutupan ruang udara Qatar diumumkan secara resmi oleh otoritas negara tersebut, menyusul eskalasi militer di kawasan Timur Tengah.

Baca Juga: Gubernur Aceh Muzakir Manaf Usul Pembangunan Terowongan Geurutee ke Menteri PU

“Sementara kita akan stop dulu sekitar satu minggu sambil memantau perkembangan. Tim kami akan terus memonitor situasi,” ujar Ade kepada wartawan, Rabu (25/6/2025).

Ia juga mengungkapkan bahwa pada Senin (23/6/2025) lalu, salah satu penerbangan Garuda dengan tujuan Doha sempat terpaksa memutar balik ke Indonesia lantaran tidak bisa masuk ke wilayah udara Qatar.

“Pesawat sudah terbang, tapi di tengah jalan diinformasikan bahwa airspace Qatar ditutup. Akhirnya pesawat kembali dan mendarat di Bandara Kualanamu, Medan, untuk isi bahan bakar sebelum akhirnya terbang lagi ke Jakarta,” kata Ade.

Baca Juga: Dinilai Melanggar Syariat Islam, Satpol PP dan WH Aceh Besar Tegur Pihak Hotel

Meski terdampak situasi geopolitik, Garuda memastikan seluruh hak penumpang tetap dilindungi. Penumpang diberi opsi untuk melakukan refund atau penjadwalan ulang penerbangan.

“Kalau ada yang cancel, langsung kita refund. Kalau penumpangnya punya penerbangan lanjutan dari Doha, kami bantu untuk re-route,” ujarnya.

Di sisi lain, Kementerian Perhubungan RI menyebut bahwa hingga kini sejumlah wilayah udara di kawasan Timur Tengah masih tertutup untuk penerbangan sipil. Beberapa Flight Information Region (FIR) seperti Tel Aviv, Baghdad, Suriah, dan Tehran masih belum dapat dilintasi. Sementara Bahrain dan Qatar disebut telah kembali membuka ruang udaranya secara terbatas.

Situasi ini menambah panjang daftar gangguan penerbangan internasional akibat konflik global, terutama di kawasan Timur Tengah yang menjadi rute penghubung utama Asia, Afrika, dan Eropa.

Garuda Indonesia menjadi salah satu maskapai yang terdampak langsung dan terpaksa melakukan penyesuaian operasional sebagai bentuk mitigasi risiko atas ketidakpastian geopolitik global.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *