Kondisi Muhammad Hanafiah Korban Penembakan di Malaysia Berangsur Pulih Usai Operasi

BERITA, DAERAH608 Dilihat

Acehupdate.net, ACEH UTARA – Kondisi muhammad Hanafiah (40) warga Gampong Alue Bugeng, Kecamatan Peureulak Timur, Aceh Timur berangsur pulih usai menjalani operasi di rumah sakit Tengku Ampuan Rahimah Hospital, Klang, Seulangor, Malaysia. Suami dari Mawaddah itu, salah satu korban dalam insiden penembakan oleh Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) di perairan Tanjung Rhu, Selangor, Malaysia, Jumat, 24 Januari 2025.

“Alhamdulillah Muhammad Hanafiah sudah berangsur pulih kesehatannya, dan sekarang sesudah operasi sudah dipindahkan ke ruang perawatan tidak lagi di ruangan ICU karena sudah berangsur baik,” kata anggota DPD Republik Indonesia, Sudirman, Jumat, 7 Februari 2025.

Sudirman juga menyebutkan, terkait dengan keinginan keluarga untuk menjumpai korban atau pasien dirinya sudah berkonsultasi dengan Kedutaan Besar RI, lembaga itu belum bisa menentukan waktu karena karena masih berkoordinasi dengan rumah sakit dan kepolisian Malaysia.

Saat ini belum diizinkan untuk menjenguk satu orang pun keluarga termasuk dua pasien yang sudah pulih dari Riau. Demikian juga dengan Muhammad Hanafiah,” ujar Senator asal Aceh itu.

Namun demikian, kata Haji Uma, pihaknya terus melakukan konsultasi dengan Kementerian Luar Negeri dan KBRI, untuk memastikan kapan jadwal dan waktu yang diberikan kepolisian Malaysia.

“Pak Hermono (Dubes RI) kemarin masih mengatakan, jika pihaknya selaku KBRI masih berkonsultasi dengan kepolisian untuk kepastian agar dapat dijenguk keluarga,” ucap Haji Uma.

Haji Uma juga berpesan kepada keluarga Muhammad Hanafiah supaya jangan pergi dulu ke Malaysia, karena mengingat kondisi juga masih dikhawatirkan terjadi gesekan. Sementara lebih baik di kampung.

“Keluarga korban juga belum berkeinginan berangkat ke sana, karena sudah ada perwakilan mereka. Ketika memang sudah dibuka kran untuk berjumpa baru dipertemukan,” kata Haji Uma.

“Intinya kita terus memantau keluarga dan menyampaikan perkembangan kondisi korban. Begitupun komunikasi dengan Kemenlu serta Dubes Harmono,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *