Dua Wanita Muda Sama-sama Gantung Diri di Waktu yang Hampir Bersamaan

Uncategorized75 Dilihat

Acehudate.net, BANDA ACEH–Warga Kota Banda Aceh dan Kabupaten Aceh Besar, hari ini dihebohkan oleh peristiwa tidak biasa, dimana dua wanita muda sama-sama memutuskan untuk mengakhiri hidup dengan cara gantung diri.

 

Peristiwa pertama terjadi di Darussalam, Aceh Besar pada Jumat (11/4/2025) malam. Dimana korban yang merupakan mahasiswi asal Aceh Barat Daya (Abdya) berinisial ISJ (19) memutuskan mengakhiri hidup dengan cara gantung diri di kamarnya.

Sedangkan peristiwa kedua dengan korban yang juga wanita muda berinisial MSS (26) terjadi di Kecamatan Banda Raya, Banda Aceh, dimana kedua lokasi ini hanya berjarak sekitar belasan kilometer dan selang waktu dua peristiwa ini hanya terpaut 15 jam.

 

Meski belum ada indikasi yang menunjukkan ada keterkaitan antara peristiwa pertama dengan peristiwa kedua, namun kedua peristiwa tragis ini cukup membuat heboh warga. Apalagi dalam kedua peristiwa ini sama-sama menyebutkan peran ‘teman spesial’ korban sebagai pihak yang pertama kali mengetahui kejadian tersebut.

 

Seperti diberitakan sebelumnya, mahasiswi asal Abdya berinisial ISJ (19) ditemukan dalam kondisi tak bernyawa di rumahnya di Gampong Lampeudaya, Kecamatan Darussalam, Aceh Besar, Jumat (11/4/2025) malam.

 

Korban diduga mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri menggunakan selembar kain di kamarnya. Jasadnya pertama kali ditemukan pukul 21.30 WIB oleh saksi yang merupakan ‘teman spesialnya’ berinisial MHH (20) yang juga berasal dari Kabupaten Abdya.

 

Menurut Kapolresta Banda Aceh Kombes Pol Joko Heri Purwono melalui Kapolsek Darussalam, Iptu Adam Maulana, sejak siang hari saksi MHH memang mencari keberadaan korban, namun tak diketahui meski sempat beberapa kali dihubungi via telepon.

 

“Saksi MHH pun berinisiatif mendatangi rumah korban dan menemukan jasad korban tergantung di teralis jendela kamar dengan kain selimut menjerat lehernya,” ujar Adam Sabtu (12/4/2024).

 

 

Terkait peristiwa ini, pihak keluarga  ISJ pun meminta polisi agar mengusut kasus ini secara profesional dan transparans sehingga pihak keluarga khususnya orang tua korban mendapatkan kepastian atas hasil penyelidikan.

“Kami meminta kepastian penyelidikan kematian anggota keluarga kami. Lakukan penyelidikan secara profesional dan sampaikan secara transparan kepada keluarga, agar tidak ada yang ditutupi,” pinta Pandiari mewakili pihak keluarga korban.

 

Sementara itu, pada peristiwa kedua, seorang wanita muda berinisial MSS (26) juga ditemukan meninggal dalam kondisi tergantung dengan seutas kain di kusen pintu kamarnya, Sabtu (12/4/2025) siang.

 

Kapolresta Banda Aceh Kombes Pol Joko Heri Purwono melalui Kapolsek Banda Raya AKP Maulidin menjelaskan, peristiwa ini juga pertama kali diketahui oleh saksi bernama Nafli (26) yang dihubungi oleh ‘teman spesial’ korban berinisial YD (25) asal Medan, yang memberitahukan kepada Nafli bahwa MSS akan melakukan bunuh diri.

 

Peran atau keterlibatan ‘teman spesial’ ini seharusnya menjadi poin penting untuk penyelidikan lebih lanjut oleh pihak kepolisian. Namun sayangnya, untuk korban berinisial MSS tidak dilakukan visum et repertum atas permintaan keluarga. Padahal hasil visum tersebut bisa memberikan informasi penting untuk membantu menguak misteri apa sebenarnya yang mendorong korban untuk mengakhiri hidupnya secara tragis.

 

“Pihak keluarga meminta agar tidak dilakukan visum et repertum pada jasad korban dan segera melakukan pemakaman,” ucap Kapolsek Banda Raya, AKP Maulidin.

 

Meski tidak sedikit pun menyinggung soal keterlibatan ‘teman spesial’ korban dalam kasus ini, namun Kapolsek Banda Raya itu mengatakan, polisi tetap akan melakukan penyelidikan apabila diminta oleh pihak keluarga dalam mengungkap misteri kematian MSS.(*)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *