Budayawan Aceh: Pentingnya Merawat Sejarah, Malaysia Miliki Beragam Museum di Berbagai Negara Bagian

BERITA128 Dilihat

MALAYSIA – Malaysia tercatat sebagai negara Malayu yang memiliki banyak museum yang tersebar di berbagai negeri (negara bagian). Di satu negara bagian terdapat lebih dari tiga museum. Negara ini aktif mencatat, merawat dan memamerkan memori sejarah.

Budayawan yang juga Direktur Rumoh Manuskrip Aceh, Tarmizi A Hamid, bersama mahasiswa Program PhD Universiti Utara Malaysia (UUM), Hasan Basri M Nur, pada bulan April dan Mei 2025 berkesempatan mengunjungi sejumlah museum di Malaysia dan Thailand.

“Negeri Kedah memiliki banyak museum. Salah satunya adalah museum Dr. Mahathir Mohamad,” ujar Tarmizi A Hamid alias Cek Midi kepada media ini, Senin (5/5/2025).

Di kampus UUM sendiri, kata Tarmizi, terdapat museum yang terbuka untuk umum.

“Museum adalah jendela ilmu pengetahuan bagi dunia. Kampus UUM membuka mata dunia melalui museum kampus yang sangat bagus dan komprehensif,” lanjut Cek Midi.

Sementara Museum Mahathir yang terletak di pusat Kota Alor Setar merupakan rumah kelahiran Mahathir yang disumbangkan untuk negara.

Mahathir Mohamad adalah sosok cerdas yang terlahir dari keluarga berpendidikan tinggi. Ayahnya adalah seorang guru besar atau profesor pada era kekuasaan Inggris.

Mahathir adlaah seorang dokter yang mampu mendeteksi dan mengobati berbagai penyakit.

Berbekal pengetahuan kedokteranlah, maka ketika ia menjadi Perdana Menteri (PM) Malaysia era pertama (1981-2003) mampu mendeteksi dan mengobati permasalahan negara.

Di tangannya, Malaysia menjadi negara maju yang jauh meninggalkan negara-negara tetangga yang lebih tua darinya sehingga ia pun terpilih lagi sebagai PM di usianya menjelang 100 tahun (2018-2020).

“Beruntunglah warga negara Malaysia memiliki sosok Mahathir. Tingkat kesejahteraan ekonomi, pendidikan dan kesehatan Malaysia di atas rata-rata negara lain,” sambung Tarmizi.

“Malaysia menjadi kosmopolit sejak berada di tangan Mahathir. Orang dari berbagai negara datang untuk belajar atau mencari kerja di Malaysia,” ujarnya.

Cek Midi melanjutkan, di Museum Mahathir dipamer berbagai benda peninggalan Mahathir sejak kecil, mulai alat-alat medis, buku-buku, foto perjalanan hidup hingga ijazah sarjana.

Museum ini terbuka untuk umum dan tidak dipungut bayaran apa pun dari pengunjung.

Cek Midi menyarankan agar warga Aceh dan Indonesia yang bertamasya ke Negeri Kedah ada baiknya melakukan kunjungan ke museum ini.

“Anda dijamin terbuka wawasan saat berada di museum ini. Anda dapat menilai betapa pentingnya merawat sejarah sebagai sumber pembelajaran bagi generasi muda,” pungkas Cek Midi. []

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *