BANDA ACEH – Pusat Studi Pemuda Aceh (PUSDA) menggelar diskusi publik bertajuk “Refleksi 100 Hari Kerja Pemerintahan Muallem-Dek Fadh” pada Selasa, 24 Juni 2026, bertempat di Warkop Sidiq Kopi, Lambhuk, Banda Aceh.
Diskusi ini menjadi forum terbuka untuk mengevaluasi serta mengapresiasi kinerja Pemerintah Aceh di bawah kepemimpinan Gubernur Muzakir Manaf (Muallem) dan Wakil Gubernur Fadhlullah (Dek Fadh).
Sejumlah tokoh penting hadir sebagai pemateri dalam diskusi tersebut. Di antaranya, Kabid Pengendalian dan Evaluasi Bappeda Aceh Mahdinarmansyah S.STP, M.M, Dr. Amri (Dosen Ekonomi USK), Basri Efendi, S.H., M.H., M.Kn, Jabal Ali Husin, S.A.B., serta tiga anggota DPRA yaitu Salmawati S.E MM Bunda Salma Hasballah S.Ag dan Hadi Surya, S.P., M.T. Diskusi ini dipimpin langsung oleh Ketua PUSDA, Heri Safrijal.
Dalam sambutannya, Heri menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen pemuda Aceh dalam mengawal pembangunan yang berpihak pada rakyat.
Ia menyebutkan, 100 hari kerja pemerintahan Muallem-Dek Fadh telah menunjukkan keberpihakan yang jelas terhadap visi “marwah Aceh,” melalui sektor-sektor strategis seperti syariat Islam, pertanian, ketahanan pangan, layanan kesehatan, digitalisasi perumahan rakyat, BUMD, dan pendidikan.
Dr. Amri dalam paparannya menilai bahwa kinerja pemerintahan Muallem-Dek Fadh tergolong sangat baik. Ia memberikan nilai 85% atas capaian program dalam 100 hari pertama.
“Kinerja ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam membenahi Aceh dari berbagai lini, terlebih Muallem dan Dek Fadh saat ini sedang menggagas penguatan UUPA dan Dana Otsus,” ujarnya.
Hal senada disampaikan Mahdinarmansyah, yang mewakili Kepala Bappeda Aceh. Ia menjelaskan bahwa indikator pembangunan dan pengendalian program yang dirancang pemerintah Aceh telah berjalan sesuai jalur.
“Kami di Bappeda melihat keseriusan Gubernur dan Wakil Gubernur dalam mempercepat realisasi visi pembangunan berbasis marwah Aceh,” jelasnya.
Anggota DPRA yang hadir juga menyatakan dukungan atas langkah cepat yang dilakukan oleh pemerintah Aceh. Hasballah menegaskan bahwa DPRA siap mengawal program-program pro-rakyat.
“Kita harus solid, karena pembangunan yang benar hanya bisa tercapai jika pemerintah dan rakyat berjalan seiring,” katanya.
Diskusi ditutup dengan harapan agar seluruh komponen masyarakat terus mendukung pemerintahan Muallem-Dek Fadh.
“Kami di PUSDA percaya bahwa dengan niat baik, kerja keras, dan dukungan masyarakat, Pemerintah Aceh akan mampu membawa perubahan besar. Semoga seluruh langkah kita diberkahi oleh Allah SWT,” tutup Heri.