Santri Mini Aceh Menuai Prestasi Cemerlang di Ajang MQK IV Tingkat Provinsi Aceh

Uncategorized15 Dilihat

Oleh:  Bung Syarif

 

 

Sharijan adalah salah satu Santri Dayah Mini Aceh menuai prestasi cemerlang di ajang bergensi antar Santri Dayah Bansigoem Aceh di Musabaqah Qiraatik Kutub (MQK) IV Tingkat Provinsi Tahun 2025. Di MQK IV kali ini, Dayah Mini Aceh mengirimkan dua santri terbaiknya yaitu Cabang Tafsir (Sharijan) dan Cabang Usul Fiqh (M. Zikra).

Dayah ini salah satu Dayah Tradisional yang telah mendapat legalitas program Satuan Pendidikan Mu`adalah (SPM) dari Kementerian Agama Republik Indonesia. Itu artinya seluruh alumni dayah ini ijazahnya diakui oleh negara dan dapat digunakan untuk melamar pekerjaan, ikut tes TNI/POLRI, CPNS dan melanjutkan Pendidikan ke Perguruan Tinggi baik dalam negeri maupun ke Timur Tengah (Mesir).

Dayah Mini Aceh didirikan pada 1 April 2017 oleh Tgk. Umar Rafsanjani, alumni Dayah Darussalam Al-Waliyah, Labuhan Haji, Aceh Selatan. Dayah salafiyah (tradisional) yang berlokasi di Jalan Teuku Meurah, Dusun Musafir, Gampong Alue Naga, Kecamatan Syiah Kuala ini berkembang pesat.

Berawal dari mimpi besarnya mencetak kader ulama militan dan istiqamah mengawal Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja), kini Abi Umar mulai menuai berkah. Santri-santrinya kembali menjadi imam tarawih di masjid dan surau di Malaysia selama Ramadan 1446 H.

Saya mengamati dengan saksama kiprah pendekar Aswaja ini dalam membangun dayah yang penuh lika-liku. Sejak 16 Desember 2016, Carlie Papa Remoe (CPR) intens berkomunikasi dengan Abi Umar setelah mengabdi sebagai Kabid SDM dan Manajemen pada Dinas Pendidikan Dayah Kota Banda Aceh. Abi Umar dikenal sebagai sosok yang tegas, tetapi juga humoris dan melankolis.

Saat peresmian Dayah Mini Aceh, CPR penasaran dengan pemilihan namanya. Berdasarkan penelusuran di Google, nama Dayah Mini Darussalam pernah muncul di media sosial, meski kini akun tersebut sudah tidak aktif. Lazimnya, alumni dayah tradisional menambahkan nama almamaternya, seperti Al-Aziziyah, Al-Waliyah, Al-Fata, Al-Huda, Al-Munawarah, Al-Amiriyah, dan sebagainya.

Konon, dayah ini awalnya bernama Dayah Darussalam Aceh, tetapi kemudian diubah menjadi Dayah Mini Aceh dan disahkan dengan akta notaris pada 22 Juli 2020. Secara legalitas, kini namanya jelas dan resmi “Dayah Mini Aceh”.

Pada 1 April 2025, dayah ini genap berusia delapan tahun. Ibarat seorang pemuda, usianya masih belia, tetapi prestasinya sudah terlihat. Sebelum pandemi, tiga santri Dayah Mini Aceh menjadi imam dan penceramah di beberapa surau di Malaysia. Kini, pada 2025, Malaysia kembali mengundang Abi Umar Rafsanjani bersama santri seniornya untuk menjadi imam di beberapa masjid dan surau selama Ramadan.

Bagi siapa pun yang ingin melihat perkembangan Dayah Mini Aceh, datanglah langsung. Santri yang mondok berasal dari seluruh Aceh. Jumlahnya terus bertambah setiap tahun, dan bangunannya pun semakin megah.

Semua ini berkat kerja keras dan keikhlasan Abi Umar serta pengurus dayah, ditambah jaringan dan relasi yang dibangunnya. Sejak Tahun 2019 Santri Dayah ini telah menuai prestasi, Santri terbanyak melahirkan santri Tahfidz Al Qur`an yang menjadi salah satu program unggulan Disdik Dayah Kota Banda Aceh kala itu, menjadi Imam di Surau/Masjid di Malaysia di Bulan Ramadhan hingga Tahun 2025 serta meraih prestasi Juara III Cabang Tafsir di Ajang MQK IV Tingkat Provinsi Aceh.

Oya gaes, di Dayah Mini Aceh banyak santri miskin yang digratiskan, karna itu jika Ayah dan Bunda punya kelebihan rezeki CPR menyarakan ayo berdonasi jumatan di dayah ini. Program Jumat berkah untuk Dayah Mini Aceh karna disini 120 anak yatim dan dhuafa dibina oleh Abi Umar Rafsanjani. Donasi dapat langsung di berikan pada Rek BSI ; 886363640 (Dayah Mini Aceh) atau Bank Aceh Syariah Rek: 61001080002682 (YPI Dayah Mini Aceh)

 

 

Penulis adalah JZ01CPR, Kabid SDM dan Manajemen Disdik Dayah Kota Banda Aceh, Dosen Legal Drafting FSH UIN Ar-Raniry, Pengurus ICMI Kota Banda Aceh periode 2024-2029

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *