Petani Aceh Besar Keluhkan Turunnya Harga Gabah Saat Panen

BERITA, DAERAH314 Dilihat

Acehupdate.net, ACEH BESAR – Petani di Kecamatan Simpang Tiga, Kabupaten Aceh Besar, mengeluhkan harga gabah yang tidak sesuai dengan ketetapan pemerintah. Saat ini, harga jual gabah berkisar antara Rp 6.000 hingga Rp 6.200 per kilogram, sementara pemerintah melalui Badan Pangan Nasional telah menetapkan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) sebesar Rp 6.500 per kilogram sesuai dengan Keputusan Nomor 2 Tahun 2025.

Rosmaini, seorang petani asal Gampong Ateuk Lampeuot, berharap harga gabah sesuai dengan ketentuan agar petani mendapatkan keuntungan dari hasil panennya.

“Saya tinggal sendiri semantara anak-anak sudah berkeluarga dan ikut keluarganya, sawah ini pun punya orang lain saya kelola. Saya berharap harga yang bagus, untuk bisa mendapat keuntungan pada musim tanam ini,” kata dia, Selasa, 11 Februari 2025.

Rosmaini juga mengungkapkan kesedihannya karena musim tanam sebelumnya ia gagal panen akibat kekeringan. Oleh karena itu, ia berharap panen kali ini dapat memberikan hasil yang lebih baik, terutama dalam hal harga jual.

“Musim lalu saya tidak bisa panen karena kekeringan. Jadi, kalau harga jual terus turun, kapan kami para petani bisa untung? Kami berharap ada kepastian harga agar petani tidak terus merugi,” ucapnya.

Menanggapi hal ini, Perwakilan Bulog Aceh, Mahlizar, menyatakan bahwa pihaknya siap menyerap gabah petani sesuai dengan harga yang telah ditetapkan pemerintah. Untuk memastikan hal tersebut, Bulog telah menurunkan tim monitoring ke kawasan panen di Kecamatan Simpang Tiga dan berkoordinasi dengan Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) setempat.

“Kami dari Bulog siap membeli gabah petani dengan harga Rp 6.500 per kilogram. Begitu panen, petani bisa langsung menghubungi kami melalui penyuluh pertanian setempat, dan tim kami akan datang langsung ke lokasi untuk menjemput hasil panen,” sebut Mahlizar.

Lebih lanjut, ia menyebutkan bahwa pihaknya juga akan melakukan penjemputan gabah langsung ke lokasi pertanian guna mengurangi beban transportasi bagi petani. Pembayaran akan diusahakan dilakukan melalui transfer langsung ke rekening petani untuk memastikan transaksi berjalan transparan dan cepat.

“Kami ingin memudahkan petani dengan menjemput gabah langsung dari sawah mereka agar tidak ada biaya tambahan untuk transportasi. Selain itu, pembayaran akan dilakukan secara transfer agar lebih aman dan transparan,” tambahnya.

Sementara itu, Koordinator BPP Simpang Tiga, Khaidir, mengapresiasi langkah Bulog dalam turun langsung ke lapangan untuk memastikan petani mendapatkan harga yang sesuai. Selama ini, menurutnya, petani hanya bisa menjual gabah kepada agen pengumpul dengan harga berkisar Rp 6.000 hingga Rp 6.200 per kilogram.

“Agen pengumpul sering kali beralasan bahwa gabah masih basah atau kadar airnya tinggi, sehingga harga yang diberikan lebih rendah. Selain itu, petani juga membutuhkan uang tunai segera untuk membayar ongkos panen dan angkut, sehingga mereka bergantung pada agen yang selalu ada di lokasi panen,” ucapnya.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *