BANDA ACEH – Gubernur Aceh, Muzakir Manaf alias Mualem, mengungkapkan rencana kerja sama dengan investor Timur Tengah dan Cina dalam dua proyek strategis, yaitu pembangunan industri telur modern di Aceh Besar dan pendirian Aceh Airlines. Menurutnya, kehadiran program ini dapat memperkuat ekonomi Aceh.
“Kita tahu belakangan ini kita bergantung sangat dengan Medan, telur, pakan dan lain sebagainya. Jadi karena sikap mereka begitu, kita harus punya sikap. Kita tidak mau bergantung pada mereka 100 persen, jadi inilah langkah-langkah kita ambil,” kata Mualem kepada media massa di Banda Aceh, Selasa malam, 21 Oktober 2025.
Mualem berharap Aceh mampu mandiri, baik secara perdagangan maupun dalam berbagai hal lain. Sehingga, dengan adanya rencana investasi peternakan, maka akan membangkitkan perekonomian.
“Akan dibangun di tempat kita di Aceh Besar lahan sudah ada lebih kurang 150 hektare. (Nilai investasinya $130 juta?) seperti itu lebih kurang, sampai tuntas, sampai siap,” katanya.
Dia menyebutkan peternakan tersebut akan memproduksi beragam kategori telur. Diharapkan, peternakan ini mampu hadir dan sudah mulai produksi di Aceh pada tahun 2027.
Selain itu, Mualem menyebut telah mencapai kesepakatan dengan investor Timur Tengah untuk mendirikan maskapai Aceh Airlines. Diharapkan, maskapai tersebut nantinya dapat melayani keberangkatan haji dan umrah.
“Jadi mereka sudah komitmen dan mungkin dalam persiapan persyaratan ada lain-lain, karena saya katakan kami ada bandara sendiri walaupun di bawah Angkasa Pura. Dan (diharapkan) semua orang Sumatra dan seluruh Indonesia akan berkiblat haji dan umrah (melalui bandara) kita,” kata Mualem.***












