Acehupdate.net, BANDA ACEH – Anggota Tim Pemeriksa Daerah (TPD) Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP), Tharmizi, mengatakan Pemungutan Suara Ulang (PSU) di Pilkada Sabang berpotensi terjadinya money politik (politik uang). Karena, kata mantan Komisioner KIP Aceh ini, PSU menentukan kemenangan bagi salah satu pasangan calon.
“Walaupun ini belum terbukti, soal money politik bisa saja terjadi. Ini harus benar-benar diawasi karena PSU hanya berlangsung di satu TPS dengan selisih suara yang sangat sedikit,” kata Tharmizi seperti dilansir AJNN pada Jumat, 7 Maret 2025.
Selain money politik, kata Tharmizi, kecurangan juga berpotensi terjadi oleh penyelenggara dan pengawas Pilkada. Karena, kata dia, PSU merupakan pertarungan yang sangat ketat, sehingga berbagai cara bisa dilakukan untuk mengakali hasil pemungutan suara.
Oleh karena itu, ia meminta penyelenggara dan pengawas Pilkada Sabang harus integritas dalam menjalankan tugasnya.
”Penyelenggara dan pengawas harus netral dan berhati-hati dalam menjalankan tugasnya,” kata dia.
Menurut mantan Komisioner Panwaslih Aceh ini, persiapan melakukan PSU harus diperhatikan dengan baik, mulai dari penyediaan dan distribusi logistik, pelaksanaan pemungutan suara, perhitungan suara, hingga rekapitulasi hasil.
“Karena hanya satu TPS, maka konsentrasi massa dari partai pendukung maupun calon independen bisa saja terjadi intervensi, yang jika penyelenggara tidak independen, bisa menjadi blunder ke depan. Ini yang harus diwaspadai,” kata Tharmizi.***
