Banda Aceh – Menjelang deklarasi resmi Partai Perjuangan Aceh (PPA) pada 21 Oktober 2025 mendatang, Ketua Umum PPA, Prof. Adjunct Dr. Marniati, S.E., M.Kes, menunjukkan komitmen kuat partainya terhadap masa depan generasi muda Aceh.
Ia mengunjungi sejumlah keluarga penerima beasiswa PPA dalam rangka silaturahmi sekaligus memberikan dukungan moral, semangat, dan motivasi agar anak-anak dari keluarga kurang mampu dapat terus melanjutkan pendidikan hingga ke jenjang sarjana.
Dalam kunjungannya, Prof. Marniati menyampaikan rasa keprihatinan mendalam terhadap kondisi masyarakat Aceh, yang hingga kini masih banyak hidup di bawah garis kemiskinan. Menurutnya, kemiskinan telah menjadi salah satu penghambat utama akses pendidikan tinggi bagi anak-anak Aceh.
“Banyak anak-anak kita yang seharusnya bisa menjadi pemimpin masa depan, terpaksa berhenti sekolah karena keterbatasan ekonomi. Bahkan, saya temui ada anak yang kehilangan orang tua akibat tsunami sejak masih dalam kandungan empat bulan, ada pula anak nelayan yang ibunya telah meninggal dunia dan masih memiliki tanggungan keluarga lain yang sakit,” ungkapnya penuh haru.
Program beasiswa dari PPA, kata Marniati, merupakan wujud nyata kepedulian partainya untuk membuka jalan bagi generasi muda Aceh agar dapat meraih masa depan yang lebih baik melalui pendidikan.
“Pendidikan adalah kunci perubahan. Karena itu, kami berkomitmen untuk hadir di tengah rakyat, memastikan bahwa tidak ada lagi anak Aceh yang berhenti sekolah hanya karena faktor ekonomi,” tegasnya.
Momen kunjungan itu berlangsung penuh haru. Salah satu keluarga penerima beasiswa menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada Ketua Umum PPA.
“Saya sempat berpikir tidak akan bisa kuliah lagi karena keterbatasan ekonomi. Namun, dengan adanya beasiswa dari PPA, saya kembali punya harapan untuk melanjutkan pendidikan dan bercita-cita menjadi guru,” ujar salah satu penerima bantuan dengan mata berkaca-kaca.
Prof. Marniati menegaskan bahwa Partai Perjuangan Aceh akan selalu hadir bersama rakyat, tidak hanya dalam ranah politik, tetapi juga dalam aksi nyata yang menyentuh kehidupan masyarakat.
Ia menyampaikan bahwa perjuangan PPA adalah memastikan setiap anak Aceh memiliki kesempatan yang sama untuk mengenyam pendidikan dan keluar dari lingkaran kemiskinan.
“PPA bukan sekadar partai politik, tapi gerakan sosial yang lahir dari kepedulian. Kami percaya bahwa membangun Aceh dimulai dari membangun manusianya. Karena itu, pendidikan menjadi prioritas utama perjuangan kami,” pungkasnya.
