LEPADSI dan BNNP Aceh Sepakat Perkuat Kolaborasi Perangi Narkoba

BERITA145 Dilihat

BANDA ACEH – Lembaga Pemerhati dan Advokasi Syariat Islam (LEPADSI) bersama Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Aceh menggelar audiensi strategis guna memperkuat sinergi dalam memerangi peredaran dan penyalahgunaan narkoba di Aceh, Selasa 20 Mei 2025.

Ketua Umum LEPADSI, Dr. Ir. Azwar Abubakar, MM., menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat dalam menangani persoalan narkoba yang kian mengkhawatirkan.

“Perang melawan narkoba harus dilakukan secara serius dan terstruktur, dengan melibatkan semua pihak, mulai dari pemerintah, tokoh masyarakat, hingga lembaga pendidikan,” ujarnya.

Dalam paparannya, Azwar memaparkan sepuluh strategi pelaksanaan syariat Islam di Aceh, salah satunya perlindungan terhadap anak, remaja, dan perempuan dari pengaruh narkoba, judi online, dan kekerasan. Strategi ini menekankan perlunya sinergi antara pemerintah daerah, Dinas Syariat Islam, BAPPEDA, hingga lembaga swadaya masyarakat.

Sementara itu, Kepala BNNP Aceh, Brigjen Pol. Drs. Marzuki Ali Basyah, MM., mengungkapkan bahwa Aceh saat ini berada dalam situasi darurat narkoba. Data BNN menunjukkan lebih dari 88 ribu orang terpapar narkoba, dengan 80 persen kasus berawal dari ganja.

“Aceh bukan hanya daerah terdampak, tapi juga menjadi jalur distribusi ke wilayah lain seperti Medan,” jelasnya.

Ia juga menekankan pentingnya pengawasan terhadap aparat penegak hukum agar barang bukti dari pelaku narkoba tidak disalahgunakan, serta perlunya pendekatan berbasis pencegahan dan rehabilitasi.

Sejumlah pengurus LEPADSI turut menyuarakan pandangan mereka. Irawan Abdullah menyebut narkoba sebagai ancaman nyata bagi generasi Aceh.

Dr. Chairan menambahkan pentingnya edukasi di lingkungan sekolah dan majelis taklim.

Sementara Tgk. Masrul Aidi menekankan bahwa pemahaman masyarakat tentang bahaya narkoba harus bersifat mendalam, bukan sekadar simbolik.

Dr. Azwar menutup audiensi dengan ajakan agar BNN dan seluruh elemen masyarakat memiliki target dan indikator keberhasilan yang jelas.

“Semua pihak harus mengambil peran. Kita harus hentikan narkoba sekarang, atau kita kehilangan generasi kita,” tegasnya.

Audiensi ini menjadi langkah konkret dalam membangun kolaborasi antara LEPADSI dan BNNP Aceh. Diharapkan, kerja sama ini dapat mendorong terbentuknya Aceh yang bersih dari narkoba dan sejalan dengan nilai-nilai syariat Islam yang rahmatan lil ‘alamin.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *