Acehupdate.net, BANDA ACEH – Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Aceh, Aliman, menyebut ekspor ikan dari provinsi paling ujung barat nusantara pada tahun lalu mencapai 4,3 juta dolar AS. Ini melampaui target awal sebesar 2,75 juta dolar AS.
“Permintaan ikan Aceh sangat tinggi. Ekspor kita pada tahun 2024 berhasil melampaui target. Nilainya mencapai 4,3 juta USD, sementara target awal hanya 2,75 juta USD,” ujar Aliman kepada seperti dilansir AJNN, Kamis, 6 Februari 2025.
Ia menjelaskan produksi perikanan Aceh sepanjang tahun 2024 mencapai 361 ton. Dari jumlah tersebut, sekitar 270 ton berasal dari perikanan tangkap, sedangkan sisanya dari perikanan budidaya.
Meski ekspor meningkat, Aliman memastikan bahwa produksi ikan di Aceh masih mencukupi kebutuhan lokal. Konsumsi ikan masyarakat Aceh rata-rata hanya sekitar 60 kilogram per kapita per tahun. Dengan total populasi sekitar 5 juta jiwa, kebutuhan ikan di daerah ini diperkirakan tidak lebih dari 300 ribu ton per tahun.
Ke depan, kata dia, DKP Aceh berencana meningkatkan nilai ekspor dengan mendorong lebih banyak perusahaan lokal untuk terlibat dalam perdagangan internasional.
“Produksi kita saat ini masih surplus. Kami berharap semakin banyak ikan Aceh yang dapat menembus pasar ekspor,” ujarnya.
Aliman juga mengungkapkan bahwa jenis ikan yang paling banyak diekspor adalah tuna sirip kuning dan cakalang. Produk perikanan ini dikirim ke berbagai negara di kawasan ASEAN hingga Eropa.
“Untuk negara-negara ASEAN seperti Thailand, mereka tidak mensyaratkan sertifikasi khusus. Namun, untuk pasar Eropa, regulasi lebih ketat dan mewajibkan sertifikat hasil tangkapan guna memastikan kejelasan sumber ikan,” sebutnya.***
