Dinas Kesehatan Aceh Gelar Pertemuan Evaluasi Program dan Validasi Data Triple Eliminasi HIV, Sifilis, Hepatitis

Kepala Dinas Kesehatan Aceh, dr. Munawar, SpOG, dalam sambutannya memaparkan situasi di Aceh, dimana dari bulan Januari sampai November 2024, Skrining HIV telah dilakukan sebanyak 103.245 orang, ditemukan HIV positif sebanyak 333 orang; terdiri dari HIV 225 kasus dan AIDS 78 kasus.

BERITA470 Dilihat

Acehupdate.net, BANDA ACEH– Dinas Kesehatan Aceh menggelar pertemuan evaluasi program dan validasi data triple eliminasi HIV, Sifilis, Hepatitis pada Rabu (18/12/24). Kegiatan yang ini diikuti oleh pengelola program P2PM dan KIA Dinas Kesehatan dari 23 Kabupaten/Kota ini terselenggara atas dukungan UNICEF dan diorganisir oleh Yayasan Darah Untuk Aceh.

Kegiatan ini bertujuan untuk Meningkatkan pengetahuan peserta tentang pencegahan dan manajemen program Tripel Eliminasi, melakukan evaluasi pelaksanaan program eliminasi penularan HIV, Sifilis, dan Hepatitis B dari ibu ke anak, memvalidasi data, identifikasi tantangan dan hambatan dalam pelaksanaan serta meningkatakan kolaborasi antara Bidang P2P dan Kesehatan Masyarakat serta antar stakeholder dalam mendukung pencapaian Tripel Eliminasi di Aceh.

Triple eliminasi adalah program pencegahan penularan penyakit HIV, Sifilis, dan Hepatitis dari ibu hamil ke bayi dan penanggulangannya yang berlandaskan dasar hukum Peraturan Menteri Kesehatan nomor 52 tahun 2017. HIV, Sifilis, dan Hepatitis B adalah penyakit yang dapat ditularkan dari ibu yang terinfeksi ke anaknya selama kehamilan, persalinan, menyusui dan menyebabkan kesakitan, kecacatan ataupun kematian, sehingga berdampak buruk pada kelangsungan dan kualitas hidup anak.

Namun, hal ini dapat dicegah dengan intervensi sederhana dan efektif berupa deteksi dini (skrining) pada saat pelayanan antenatal, penanganan dini, dan imunisasi. Upaya eliminasi penularan terhadap infeksi HIV, Sifilis, dan Hepatitis B dilakukan secara bersama-sama karena infeksi HIV, Sifilis, dan Hepatitis B memiliki pola penularan relatif sama, yaitu ditularkan melalui hubungan seksual, pertukaran/kontaminasi darah, dan secara vertikal dari ibu ke anak.

Para peserta hadir pada Gelar Pertemuan Evaluasi Program Dan Validasi Data Triple Eliminasi Hiv, Sifilis, Hepatitis Bersama Dinas Kesehatan 23 Kabupaten Kota di Banda Aceh Rabu (18/12/24)
Foto Dok. Yayasan Darah Aceh

Kepala Dinas Kesehatan Aceh, dr. Munawar, SpOG, dalam sambutannya memaparkan situasi di Aceh, dimana dari bulan Januari sampai November 2024, Skrining HIV telah dilakukan sebanyak 103.245 orang, ditemukan HIV positif sebanyak 333 orang; terdiri dari HIV 225 kasus dan AIDS 78 kasus.

Sementara skrining Sifilis telah dilakukan sebanyak 124.530 orang, ditemukan positif sebanyak 354 orang, dan telah diobati sebanyak 109 orang. Khusus ibu hamil, telah di skrining HIV sebanyak 65.083 orang, ibu hamil positif HIV 8 orang dan semuanya diobati. Ibu hamil yang dites Sifilis 75.039 orang, ibu hamil positif Sifilis 65 orang, dan ibu hamil yang diobati 9 orang. Untuk skrining Hepatitis B pada ibu hamil, telah diperiksa 58.984 sampel darah ibu hamil, ditemukan 531 orang reaktif HBsAg, sementara bayi yang lahir dari ibu yang reaktif HBsAg sebanyak 278 bayi, dan yang telah di beri HBIG sebanyak 223 bayi.

“Upaya memutuskan penularan akan berhasil apabila ada kesamaan pandang dan pola tindak antar bidang, dimulai dari penetapan sasaran ibu hamil yang tepat, kolaborasi sewaktu melakukan tes, dilanjutkan hingga pengobatan HIV dan Sifilis pada ibu dan bayi, serta pemberian HB0 dan HBIG kepada bayi yang lahir dari ibu yang positif Hepatitis B”, tambahnya.

Sementara itu, Kepala UNICEF Perwakilan Aceh, Andi Yoga Tama, menyampaikan beberapa tantangan yang perlu diatasi dengan kolaborasi semua pihak, diantaranya terkait pengetahuan dan kesadaran masyarakat untuk melakukan skrining, ketakutan akan stigma, faktor sosial budaya, dan pengaruh gender yang seringkali menjadi penghalang bagi ibu hamil untuk melakukan pemeriksaan. Andi mengapresiasi upaya Pemerintah Aceh, melalui Dinas Kesehatan baik di tingkat provinsi maupun Kabupaten/Kota yang telah melakukan upaya pencegahan penularan dan penanggulanan HIV, Sifilis, dan Hepatitis melalui Triple Eliminasi.

“UNICEF berkolaborasi bersama pemerintah baik dalam upaya peningkatan kesadaran masyarakat melalui kampanye kesehatan, edukasi, pelibatan remaja dan orang muda, maupun dalam peningkatan kapasitas tenaga kesehatan terkait keterampilan klinis maupun keterampilan komunikasi antar pribadi. Kami berharap agar komitmen pemerintah yang telah ada dapat terus ditingkatkan, termasuk dalam penyediaan sumber daya yang lebih mencukupi untuk eliminasi HIV, Sifilis, Hepatitis ini”, ujarnya.

Dalam kesempatan ini, turut memberikan materi update manajemen klinis adalah dr. Cut Meurah Yeni, SpOG untuk tatalaksana ibu, dan dr. Raihan, SpA untuk tatalaksana bayi terkait HIV, Sifilis, dan Hepatitis B.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *