BANDA ACEH – Komitmen Haji Man dalam membangun Aceh kembali ditunjukkan dengan memfasilitasi investor pertanian untuk bertemu Gubernur Aceh Muzakir Manaf (Mualem).
Pertemuan tersebut membahas pengembangan sektor pertanian dan perkebunan melalui penyediaan bibit unggul bagi masyarakat.
Langkah ini diyakini mampu memperkuat ketahanan pangan serta meningkatkan produktivitas hasil pertanian di Aceh.
Program bibit unggul yang diinisiasi bersama para investor diharapkan menjadi titik balik lahirnya pertanian unggul di Aceh.
Dengan kualitas bibit yang lebih baik, para petani akan mampu menghasilkan produk bernilai jual tinggi sekaligus menembus pasar yang lebih luas.
“Aceh memiliki tanah subur dan lahan luas. Jika didukung bibit unggul, hasilnya akan luar biasa bagi kesejahteraan petani,” ungkap Haji Man.
Selain sektor pertanian, komoditas perkebunan seperti kopi, kakao, pala, hingga kelapa sawit juga menjadi fokus utama.
Dukungan teknologi pertanian modern yang dibawa investor akan mendorong pengelolaan perkebunan lebih efisien dan berdaya saing tinggi.
Bahkan, hasil pertanian masyarakat nantinya akan dibeli langsung oleh investor, sehingga harga dapat lebih stabil dan menguntungkan petani.
Kehadiran Haji Man dalam mendukung program Mualem-Dek Fadh bukan sekadar simbol, melainkan pengabdian nyata untuk Aceh.
Dengan pengalaman panjang di dunia usaha dan jejaring internasional yang dimilikinya, ia optimis program bibit unggul ini akan menjadi langkah strategis dalam menciptakan kemandirian ekonomi rakyat Aceh, sekaligus membawa provinsi ini sejajar dengan daerah maju lainnya di Indonesia.
