Al Munzir Kembali Terpilih Ketua PGRI Aceh, Berharap Semua Guru Diangkat Jadi ASN

BERITA, DAERAH523 Dilihat

Acehupdate.net, BANDA ACEH – Al Munzir kembali terpilih kembali sebagai Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Aceh Periode 2024-2029 dalam konferensi provinsi XXIII, yang berlangsung 24-25 Januari 2025 di Hotel Madinatul Zahra Banda Aceh.

Konferensi PGRI itu dibuka oleh Ketua Umum PB PGRI, Prof Dr Unifah Rosyidi dan turut dihadiri Pj Gubernur Aceh Safrizal ZA, Rektor UIN Ar-Raniry, Rektor ISBI Aceh, Forkopimda, Pj Wali Kota Banda Aceh, Plt Sekda Aceh Besar, Kepala SKPA serta undangan lainnya.

Konferensi yang diikuti 125 peserta dari kabupaten/kota berjalan lancar dengan pimpinan sidang Munadi dan berhasil memilih ketua baru yang memimpin PGRI Aceh lima tahun ke depan.

Dalam konferensi PGRI para peserta yang memiliki hak suara bersepakat secara aklamasi memilih kembali Al Munzir sebagai ketua.

Diketahui selain Al Munzir, sempat muncul nama-nama yang diusul oleh PGRI kabupaten/kota yang merupakan calon kuat di posisi ketua serta wakil ketua antaranya Mustafa (wakil ketua PGRI Aceh yang juga Kepala SMAN 1 Dewantara), Chairil Almi (wakil ketua PGRI Aceh yang menjabat Kepala Balai Industri Sumatera), Muhibbul Kibri (wakil ketua PGRI Aceh yang menjabat ketua MKKS SMA Aceh sekaligus kepala SMAN 3 Banda Aceh), serta M Najur (Ketua PGRI Aceh Singkil).

Selain itu juga ada nama Dr Agus Jumaidi (ketua PGRI Aceh Besar) serta Dr Juanda sebagai perwakilan Kemenag dan sejumlah nama lainnya.

Ketua terpilih Aduen Munzir mengucapkan terima kasih atas kepercayaan kembali dirinya memimpin PGRI Aceh.

“Saya mengharapkan dukungan penuh dari pengurus serta guru sehingga dalam mengemban amanah ini dapat melaksanakannya dengan baik dan benar,” harapnya.

Al Munzir juga menyampaikan harapannya agar kesejahteraan guru di Aceh terus diperhatikan.

“Kami ingin tidak ada lagi guru honorer. Semua guru harus diangkat menjadi ASN.

Selain itu, kami berharap Bank Aceh Syariah lebih aktif mendukung program-program pendidikan, terutama karena banyak guru yang menggantungkan SK-nya di Bank Aceh,” ungkapnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *