BANDA ACEH – PT Hutama Karya (Persero) menegaskan ruas Jalan Tol Sigli-Banda Aceh (Sibanceh) Seksi 1 Padang Tiji–Seulimeum masih dalam tahap pembangunan dan belum dibuka untuk umum. Pernyataan ini disampaikan menyusul kecelakaan maut yang terjadi di ruas tersebut.
Kepala Regional Sumatra Bagian Utara (Sumbagut) Hutama Karya, Totok Masyadi, menyebut pengawasan terhadap area yang masih konstruksi menjadi tanggung jawab penyedia jasa.
“Seksi 1 belum masuk cakupan operasi kami. Tidak ada pemantauan ke ruas konstruksi,” ujarnya kepada AJNN, Kamis, 21 Agustus 2025.
Baca Juga: Innova Hantam Penutup Jalan Tol Sibanceh, 3 Meninggal Dunia, 2 Luka-luka
Totok menjelaskan sejumlah akses menuju tol telah ditutup dan dijaga, di antaranya di Padang Tiji dan Kilometer 24. Selain itu, rambu larangan serta concrete barrier dipasang di Kilometer 11+900. Namun karena sebagian lahan di Kilometer 4 dan Kilometer 21 belum sepenuhnya bebas, pengamanan permanen seperti guardrail belum dapat dipasang.
“Kondisi ini dimanfaatkan oleh sebagian masyarakat untuk masuk ke jalan tol, bahkan sampai membuka kembali barrier yang sudah dipasang,” kata Totok.
Ia menambahkan pihak penyedia jasa terus berkoordinasi dengan instansi terkait untuk meningkatkan pengamanan serta menutup kembali akses yang dibuka secara ilegal demi keselamatan bersama.
“Untuk informasi lebih lanjut terkait kecelakaan, silakan menghubungi kepolisian terdekat,” pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, kecelakaan tunggal terjadi di Jalan Tol Padang Tiji–Seulimum, tepatnya di kilometer 11, Kamis, 21 Agustus 2025 dini hari sekitar pukul 03.00 WIB. Peristiwa ini menewaskan tiga orang dan melukai beberapa penumpang lainnya.
Informasi sementara yang diperoleh media menyebutkan, kecelakaan melibatkan mobil Toyota Kijang Innova BL 1503 KT yang melaju dari arah Medan menuju Banda Aceh. Saat memasuki jalur tol Padang Tiji, kendaraan nahas tersebut menabrak beton penutup akses jalan.
Benturan keras mengakibatkan sopir bersama dua penumpang meninggal. Sementara dua penumpang lainnya mengalami luka-luka dan telah dilarikan ke rumah sakit terdekat.***