JAKARTA – Program Pangan Dunia (WFP) Perserikatan Bangsa-Bangsa memperingatkan bahwa krisis kelaparan di Jalur Gaza telah mencapai tingkat yang sangat mengkhawatirkan. Sepertiga penduduk wilayah tersebut dilaporkan tidak makan selama berhari-hari akibat blokade ketat yang diberlakukan oleh Israel.
“Krisis kelaparan di Gaza telah mencapai tingkat keputusasaan yang baru dan mengerikan,” kata Direktur Kesiapan dan Tanggap Darurat WFP, Ross Smith, dalam pernyataan resminya, dikutip kantor berita Anadolu, Selasa, 22 Juli 2025.
WFP memperkirakan bahwa sekitar seperempat populasi Gaza kini berada dalam kondisi yang menyerupai kelaparan, sementara sekitar 100.000 perempuan dan anak-anak menunjukkan gejala kekurangan gizi akut.
Blokade total yang diberlakukan oleh otoritas Israel sejak 2 Maret 2025 telah menghentikan sepenuhnya akses bantuan kemanusiaan, termasuk makanan, obat-obatan, dan pasokan penting lainnya ke wilayah Gaza.
Menurut data Kementerian Kesehatan Gaza, sejak Oktober 2023, sebanyak 86 warga Palestina – termasuk 76 anak-anak – dilaporkan meninggal dunia akibat kelaparan dan malnutrisi yang diperburuk oleh pembatasan akses bantuan tersebut.
Situasi kemanusiaan di Gaza terus memburuk di tengah konflik yang berkepanjangan, sementara komunitas internasional menyerukan peningkatan akses terhadap bantuan serta perlindungan bagi warga sipil.***
