Waled Joel,  Kepala KUA Samalanga Jadi Pembina Upacara di SMA Negeri 1 Samalanga

BERITA383 Dilihat

 

PIDIE JAYA – SMA Negeri 1 Samalanga kembali menunjukkan karisma komitmennya dalam pembangunan kesadaran siswa terkait peranan ilmu, melalui terobosan unik saat pelaksanaan upacara bendera.

Kesan bermakna terlihat jelas pada upacara yang berlangsung Hari Senin, 29 September 2025, di halaman sekolah.

Pemandangan berbeda ini semakin spesial karena yang bertindak sebagai Pembina Upacara adalah tokoh penting (ulama) dari pemerintahan setempat, yaitu H. Zulfitri, M.Sos, Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Samalanga.

Kehadiran H. Zulfitri, M.Sos, yang akrab disapa Waled Joel, memberikan nuansa baru yang menyegarkan. Upacara bendera berlangsung dengan tertib dan khidmat, namun sorotan utama adalah sesi amanat yang disampaikan oleh Pembina Upacara.

Waled Joel tidak hanya sekadar menyampaikan pesan rutin, melainkan memberikan petuah dan nasihat yang menyeluruh. Tema “Ilmu Alternatif Menuju Sukses bagian Menempa diri dengan Keteguhan, Kesabaran, dan Optimisme”

Waled Joel, menyajikan sebuah pandangan mendalam mengenai “ilmu alternatif menuju sukses”. Inti dari petuah Adalah Metafora yang disampaikan menyajikan gambaran bahwa setiap siswa datang dengan “bahan baku” yang unik, mungkin masih dalam kondisi “mentah” atau “kurang”, kelemahan, dan hal-hal lainnya, atau potensi yang belum terpoles. Perlu sentuhan penempa dengan sesuai dengan profesinya

Senada hal tersebut meskipun sukses menjadi impian universal, bukanlah tujuan yang dapat dicapai dengan jalan pintas. Kesuksesan adalah hasil dari sebuah proses yang panjang dan berliku. Konsep “ilmu alternatif” di sini merujuk pada modalitas mental dan spiritual yang harus dimiliki individu, sebuah cetak biru karakter.

Waled Joel menambahkan Fondasi utama dari ilmu ini adalah kesediaan untuk ditempa, sebuah proses yang idealnya dimulai dari bimbingan dan arahan para guru di sekolah.

Dalam perjalanan menuju sukses, hambatan dan kegagalan adalah hal yang pasti. Keteguhan berfungsi sebagai kompas batin yang menjaga seseorang tetap pada jalurnya, tidak mudah goyah oleh kritik, penolakan, atau kemunduran sementara.

“Ini adalah kekuatan untuk bangkit setelah jatuh, keberanian untuk mempertahankan prinsip, dan konsistensi dalam mengejar tujuan. Tanpa keteguhan, energi yang dihabiskan dalam proses panjang tersebut akan sia-sia karena mudahnya menyerah saat menghadapi kesulitan,” ujarnya.

Secara keseluruhan, pesan Zulfitri, M.Sos kepada siswa SMA Negeri 1 Samalanga adalah sebuah pengingat abadi. Sukses bukanlah warisan, melainkan sebuah konstruksi karakter. Ilmu alternatif menuju sukses mengajarkan bahwa pendidikan sejati melingkupi pembentukan watak melalui keteguhan, kesabaran, dan optimisme. Kombinasi dari ketiga pilar.

Sementara itu, Kepala SMA Negeri 1 Samalanga, Zulfadli, S.Pd.i menjelaskan bahwa mendatangkan figur-figur penting dari luar sekolah adalah bagian dari terobosan strategis sekolah.

“Sebenarnya mendatangkan figur penting dalam upacara Bendera bukanlah pemula, sudah kerap kita lakukan namun semua punya momen dan kesan mendalam”, katanya.

Ia juga menegaskan, tujuannya adalah untuk memperkaya perspektif dan pengalaman belajar peserta didik, bukan hanya dari sisi akademik, tetapi juga dari sisi pengembangan diri dan motivasi menuju proses.

Upaya SMA Negeri 1 Samalanga ini patut diapresiasi sebagai langkah proaktif dalam membentuk generasi muda yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga kuat secara spiritual dalam menuntun ilmu.

Kolaborasi dengan tokoh ulama serta masyarakat seperti Ka KUA Samalanga menjadi bukti nyata bahwa pendidikan dalam menuju kesuksesan adalah tanggung jawab bersama

Habibi Aksury alumni tahun 2006 yang juga merupakan demisioner ketua Osis SMA Negeri 1 Samlanga tahun 2005 sangat mengapresiasi terobosan baru dan upaya dari pihak sekolah dalam memajukan serta memberikan pendidikan terbaik untuk para siswa-siswi.

“Kami siap mendukung terhadap segala program sekolah untuk melahirkan para siswa-siswi yang berprestasi berguna untuk nusa, bangsa dan agama,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *