Wagub Aceh Launching BUMG Penyalur Pupuk Bersubsidi

BERITA118 Dilihat

Aceh Besar – Wakil Gubernur Aceh, Fadhlullah, SE, secara resmi meluncurkan Badan Usaha Milik Gampong (BUMG) Penyalur Pupuk Bersubsidi di Gampong Aneuk Glee, Indrapuri, Aceh Besar, Sabtu (16/8).

Peluncuran ini merupakan bagian dari sembilan Program Gerak Cepat (Quick Wins) Pemerintah Aceh, yang menjadi langkah penting dalam menjawab tantangan pembangunan. Salah satu prioritas utamanya adalah pembangunan Lumbung Pangan Aceh.

Dalam sambutannya, Wagub Fadhlullah menyampaikan bahwa program ini sejalan dengan visi Aceh 2025–2029, yaitu “Aceh Islami, Maju, Bermartabat, dan Berkelanjutan”, serta mendukung misi mewujudkan kemandirian rakyat melalui swasembada pangan, energi, air, ekonomi hijau, dan ekonomi biru.

 

Wagub juga memberikan apresiasi kepada PT Pupuk Indonesia, Pemerintah Kabupaten Aceh Besar, Dewan Perwakilan Rakyat, serta seluruh SKPA dan SKPK yang telah bersinergi hingga program ini dapat diwujudkan.

“Kehadiran BUMG sebagai penyalur pupuk bersubsidi akan memperpendek jalur distribusi, membuka peluang usaha dan lapangan kerja di gampong, serta memperkuat ekonomi kerakyatan. Ini adalah tonggak penting menuju swasembada pangan Aceh,” tegas Wagub.

Lebih lanjut, Wagub menjelaskan bahwa tata kelola pupuk bersubsidi kini diperkuat melalui Peraturan Presiden Nomor 6 Tahun 2025, yang menyederhanakan distribusi agar lebih tepat sasaran, efisien, transparan, serta terintegrasi dengan Sistem Informasi Pupuk Bersubsidi.

Pada kesempatan itu, Wagub secara simbolis menyerahkan pupuk bersubsidi jenis Urea dan NPK kepada enam BUMG dari sejumlah kabupaten/kota di Aceh. Penyaluran berikutnya akan dilakukan ke BUMG lain di berbagai daerah. Usai prosesi penyerahan, Wagub bersama sejumlah pejabat turut menabur pupuk langsung ke sawah petani di lokasi tersebut.

Launching BUMG Penyalur Pupuk Bersubsidi ini juga selaras dengan program nasional, yaitu 80.000 Koperasi Desa Merah Putih yang diluncurkan Presiden Republik Indonesia pada 21 Juli 2025. Kedua lembaga ekonomi desa ini diharapkan dapat bersinergi memperkuat basis ekonomi rakyat sekaligus mendukung swasembada pangan Aceh.

Aceh sendiri mencatat tren positif dalam sektor pertanian. Pada 2024, luas panen padi mencapai 301,20 ribu hektare, meningkat 18,45% dari tahun sebelumnya, dengan produksi sebesar 1,66 juta ton gabah kering giling. Pemerintah Aceh menargetkan produksi padi mencapai 2 juta ton pada akhir 2026. []

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *