UMKM di Aceh Besar Masih Terkendala Akses Modal dan Literasi Digital

BERITA, DAERAH, EKBIS461 Dilihat

Acehupdate.net, ACEH BESAR – Pelaksana Tugas Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil, Menengah, dan Perdagangan (Diskopukmdag) Aceh Besar, Trizna Darma, menyebutkan meski mengalami pertumbuhan cukup pesat, UMKM di kabupaten itu masih menghadapi berbagai tantangan seperti keterbatasan akses modal, rendahnya literasi digital, serta sulitnya menembus pasar lebih luas.

“Oleh karena itu sinergi antara UMKM, akademisi, perbankan, dan sektor swasta sangat dibutuhkan untuk menciptakan ekosistem bisnis yang lebih kuat dan berkelanjutan,” katanya, Jumat, 31 Januari 2025.

Trizna menyebutkan berdasarkan data dari Dinas Koperasi dan UMKM Aceh, hingga saat ini jumlahnya telah mencapai 424.850 usaha. Terdiri dari 423.178 usaha mikro, 1.470 usaha kecil, dan 202 menengah.

“Sebagian besar UMKM ini tersebar di wilayah pesisir timur dan sekitar ibu kota provinsi Aceh, termasuk Aceh Besar yang memiliki potensi besar dalam sektor perdagangan dan industri kreatif,” ujarnya.

Berdasarkan data Diskopukmdag Aceh Besar, sektor UMKM memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah. Ribuan UMKM yang bergerak di berbagai bidang, seperti kuliner, kerajinan tangan, pertanian, dan industri kreatif, telah menjadi tulang punggung perekonomian masyarakat.

Pihaknya juga berupaya meningkatkan daya saing produk lokal dengan memperkenalkan sertifikasi halal, menerapkan standar produksi yang lebih baik, serta melakukan promosi melalui media digital agar produk UMKM semakin dikenal secara nasional maupun internasional.

“UMKM memiliki peran strategis menggerakkan ekonomi lokal, menciptakan lapangan kerja, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, pemerintah daerah berkomitmen memberikan berbagai fasilitas dan pendampingan agar para pelaku usaha kecil dapat berkembang dan naik kelas,” ujar Trizna.

Sebagai bentuk komitmen dalam mendorong pertumbuhan UMKM, kata Trizna, pihaknya telah meluncurkan berbagai program strategis. Mulai dari pelatihan dan pendampingan bagi pelaku usaha agar lebih adaptif terhadap perkembangan pasar, kemudahan akses permodalan melalui kerja sama dengan perbankan dan lembaga keuangan, hingga mendorong digitalisasi serta pemasaran online. Selain itu, rutin menyelenggarakan pameran dan ekspo.

“Dengan perkembangan teknologi semakin pesat, Pemkab Aceh Besar mengajak pelaku UMKM untuk memanfaatkan platform digital. Seperti marketplace dan media sosial, guna memperluas jangkauan pasar dan meningkatkan daya saing produk mereka,” ujarnya.

Ia berpesan agar para pelaku usaha terus berinovasi, beradaptasi, serta memanfaatkan teknologi sebagai sarana mengembangkan bisnis mereka. Aceh Besar memiliki peluang besar untuk menjadi pusat pertumbuhan ekonomi berbasis UMKM di Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *