JAKARTA– Turki mengecam keras seorang menteri Israel yang kontroversial dan anti-Palestina karena lagi-lagi bikin provokasi dengan beribadah di Masjid Al Aqsa pada Minggu (3/8).
Dalam tindakan yang sangat kontroversial, Menteri Keamanan Nasional sayap kanan Israel, Itamar Ben Gvir, secara terbuka melangsungkan doa Yahudi di kompleks Al Aqsa. Kompleks ini merupakan situs tersuci ketiga bagi umat Islam dan terletak di Temple Mount, yang juga dianggap sebagai tempat tersuci dalam ajaran Yahudi.
“Kami mengecam keras tindakan penyerbuan terhadap Masjid Al Aqsa yang dilakukan oleh sejumlah menteri Israel di bawah perlindungan polisi Israel dan didampingi oleh kelompok pemukim Israel,” ujar Kementerian Luar Negeri Turki dalam sebuah pernyataan seperti dikutip AFP.
“Menjaga keamanan Masjid Al Aqsa dan melindungi identitas suci di Yerusalem bukan hanya menjadi prioritas kawasan, tetapi juga merupakan tanggung jawab utama atas nama suara hati nurani umat manusia secara kolektif,” lanjut pernyataan tersebut.
Selama ini, umat Yahudi memang dilarang beribadah di kompleks Masjid Al Aqsa. Itu menjadi bagian dari perjanjian jangka panjang antara Israel dan Yordania, yang menjadi penjaga resmi situs tersebut.
Dalam perjanjian itu, segala bentuk ritual keagamaan Yahudi dilarang dalam kompleks tersebut.
Namun dalam beberapa tahun terakhir, kesepakatan yang dikenal sebagai “status quo” ini telah berulang kali dilanggar oleh pengunjung Yahudi, termasuk anggota parlemen Israel.
