PIDIE – Puluhan tokoh asal Kabupaten Pidie berkumpul di Lamlo, Kecamatan Sakti, Senin (9/6/2025), dalam sebuah pertemuan penting untuk memperkuat konsolidasi pembentukan Kabupaten Pidie Sakti sebagai Daerah Otonomi Baru (DOB).
Tokoh dari berbagai kalangan—baik yang berdomisili di Jakarta maupun di sejumlah kabupaten/kota lain di Aceh—hadir untuk menyatukan langkah dalam perjuangan mewujudkan pemekaran wilayah Pidie bagian timur dan selatan.
Acara yang dikemas dalam bentuk Silaturahmi dan Temu Tokoh ini berlangsung di Gedung Pelatihan Petani Pidie Sakti, dan dihadiri tokoh nasional dan daerah seperti M. Nasir Djamil (Anggota DPR RI Komisi III), Muzakkar A. Gani (mantan Bupati Bireuen), Tgk. Muhammad Yus atau Abu Yus (mantan Ketua DPRA), serta Amin Said (mantan Ketua DPRK Banda Aceh).
M. Nasir Djamil menegaskan bahwa pemekaran bukan soal kekuasaan, tapi tentang keadilan dan pemerataan pembangunan.
“Wilayah timur Pidie seperti Sakti, Tangse, Mane, dan Keumala butuh akses layanan publik yang lebih cepat dan infrastruktur yang layak. Pidie Sakti hadir sebagai solusi,” kata politisi PKS tersebut.
Muzakkar A. Gani turut menyampaikan bahwa perjuangan ini harus tetap digelorakan, terutama melalui konsolidasi yang kuat di tingkat akar rumput.
“Semangat masyarakat dan kesatuan visi adalah modal utama. Dukungan politik bisa menyusul jika dari bawah sudah solid,” ujarnya.
Sementara Tgk. Muhammad Yus menekankan pentingnya pendekatan partisipatif agar perjuangan CDOB ini benar-benar lahir dari aspirasi masyarakat, bukan agenda elite semata.
Kekuatan dari 13 Kecamatan
Ketua Presidium CDOB Pidie Sakti, M Nurmahdi SH MH menyampaikan apresiasi atas dukungan luas dari berbagai kalangan. Ia menyebut, perwakilan dari 13 kecamatan hadir dalam pertemuan konsolidasi di Lamlo, yakni dari Kecamatan Sakti, Tangse, Titeu Geumpang, Mane, Keumala, Tiro, Mutiara, dan lainnya.
“Ini bukti bahwa semangat membentuk Pidie Sakti benar-benar hidup di tengah masyarakat,” ujarnya.
Acara ini juga dihadiri Dr Amri SE MSi, Ketua Dewan Pakar sekaligus Ketua Tim Studi Kelayakan CDOB Pidie Sakti, bersama sejumlah akademisi dari Universitas Syiah Kuala dan kampus-kampus swasta lainnya.
Mereka memberikan kajian ilmiah dan pendampingan strategis untuk mempercepat proses pemekaran.
“Pidie Sakti adalah harapan baru bagi masyarakat pedalaman. Kita ingin ada perubahan nyata dalam hal kesejahteraan,” ujar Dr Amri.
Rencana pembentukan Kabupaten Pidie Sakti sudah berjalan sejak lama, mencakup wilayah timur dan selatan Pidie yang dinilai punya potensi besar namun selama ini masih tertinggal secara pembangunan.
Dengan dukungan tokoh nasional, akademisi, dan tokoh masyarakat lokal, perjuangan ini kini kembali mendapat momentum baru.
Masyarakat berharap pemerintah pusat segera membuka moratorium pemekaran daerah agar aspirasi ini bisa segera diwujudkan menjadi realitas.