Tim Ekspedisi Hari Bhayangkara Bentangkan Bendera Merah Putih di Puncak Gunung Leuser

BERITA13 Dilihat

Banda Aceh — Tim Ekspedisi Gunung Leuser Hari Bhayangkara telah mencapai titik tertinggi dengan koordinat 47 N 297152 UTM 415412. Di puncak Gunung Leuser, tim melaksanakan upacara pembentangan bendera merah putih sebagai wujud kecintaan Polri terhadap alam dan semangat kebangsaan, Minggu, 22 Juni 2025.

 

“Dalam rangka Hari Bhayangkara ke-79, Polda Aceh melakukan ekspedisi Gunung Leuser sebagai upaya menjaga kelestarian alam, menjaga Leuser sebagai warisan dunia, dan menanamkan nilai-nilai kebangsaan. Hari ini, tim juga membentangkan bendera merah putih di puncak tertinggi di Provinsi Aceh,” kata Kapolda Aceh Irjen Pol. Dr. Achmad Kartiko, melalui Kabid Humas Kombes Joko Krisdiyanto, dalam keterangannya, Minggu, 22 Juni 2025.

 

Joko mengatakan, seluruh personel ekspedisi dijadwalkan akan tiba kembali di Mako Kompi 4 C Satbrimob Polda Aceh pada Senin, 30 Juni mendatang, dalam keadaan lengkap dan sehat. Akhir ekspedisi ini akan ditutup dengan syukuran internal, pemutaran dokumentasi ekspedisi serta pembagian piagam penghargaan bagi peserta ekspedisi yang menunjukkan dedikasi tinggi selama kegiatan.

 

Dalam kesempatannya, abituren Akabri 1994 itu menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah mendukung terlaksananya ekspedisi Gunung Leuser. Kegiatan ini akan menjadi agenda rutin tahunan Polda Aceh dalam setiap peringatan Hari Bhayangkara.

 

“Terima kasih atas dukungan semua pihak, sehingga tim ekspedisi Gunung Leuser sudah mencapai titik puncak tertinggi serta berhasil membentangkan bendera merah putih sebesar 7,9 meter, yang merupakan usia Korps Bhayangkara. Mari doakan mereka kembali dalam keadaan lengkap dan sehat semuanya,” ucapnya.

 

Joko ikut menegaskan bahwa, Gunung Leuser bukan sekadar puncak tertinggi di Aceh, tetapi juga merupakan salah satu kawasan konservasi paling penting di dunia. Kawasan Ekosistem Leuser (KEL) telah diakui UNESCO sebagai warisan dunia karena keunikan dan kekayaan biodiversitasnya yang luar biasa.

 

“Leuser adalah benteng terakhir bagi spesies endemik seperti orangutan Sumatera, badak Sumatera, dan gajah, dan harimau. Ia adalah paru-paru Nusantara, penopang kehidupan jutaan manusia, serta simbol keseimbangan ekologis yang wajib kita jaga bersama,” ujarnya.

 

Ekspedisi Gunung Leuser tersebut tidak hanya sekadar kegiatan penjelajahan alam, tetapi juga menjadi simbol komitmen kolektif dalam menjaga warisan dunia demi masa depan yang berkelanjutan.

 

Lebih jauh, ia menyampaikan bahwa, ekspedisi itu juga bertujuan meneguhkan semangat kebangsaan. Pengibaran Sang Saka Merah Putih di puncak Leuser akan menjadi simbol kuat bahwa semangat cinta tanah air dan jiwa nasionalisme tetap berkobar di dada setiap anggota Polri dan masyarakat.

 

“Di ketinggian Leuser, kita bentangkan bendera merah putih sebagai bukti bahwa kita hadir, menjaga tanah air dari segala penjuru—dari laut hingga puncak tertinggi. Dalam momen Hari Bhayangkara ke-79 ini, mari kita hidupkan kembali semangat Polisi Cinta Alam. Menjaga lingkungan adalah bagian dari menjaga keamanan bangsa. Penegak hukum tidak hanya bertugas menjaga ketertiban, tetapi juga menegakkan kedaulatan ekologis demi keselamatan bersama,” tegasnya.

 

Ekspedisi ini melibatkan personel Polda Aceh, komunitas pecinta alam, Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) dari berbagai perguruan tinggi, tokoh masyarakat, serta pemandu profesional dari kawasan Leuser. Kolaborasi antara Polri dan masyarakat adalah kunci dalam membangun kesadaran kolektif untuk menjaga lingkungan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *