Acehupdate.net, ACEH TENGGARA – Kepala Cabang Dinas Pendidikan (Kacabdin) Wilayah Aceh Tenggara, Jufri RM, mengingatkan para kepala sekolah agar rutin mengawasi dan membina terhadap seluruh siswa. Hal ini untuk mencegah siswa bolos saat jam pelajaran.
“Setiap rapat koordinasi dengan kepala sekolah, saya selalu menekankan pentingnya pengawasan yang ketat agar siswa tidak memiliki kesempatan untuk membolos,” ujar Jufri, Sabtu, 8 Februari 2025.
Demikian dikatakan Jufri menyusul diamankannya 22 siswa dari berbagai jenjang pendidikan. Yaitu SMA, SMK, dan MAN, oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) karena kedapatan bolos sekolah dan berkeliaran di luar lingkungan pendidikan saat jam belajar berlangsung.
Menurutnya, perilaku bolos sekolah merupakan salah satu bentuk kenakalan remaja yang berpotensi menimbulkan dampak negatif lebih besar jika tidak segera ditangani dengan solusi yang tepat. Sebagai langkah penanganan, pihaknya telah melakukan pendataan serta memanggil kepala sekolah terkait. Para siswa yang terjaring razia akan dikembalikan ke sekolah untuk mendapatkan pembinaan lebih lanjut sesuai dengan aturan disiplin yang berlaku. Baca Juga Puluhan Kendaraan Knalpot Brong Terjaring Razia di Aceh Tengah
“Siswa yang bolos akan ditangani langsung oleh pihak sekolah dengan pendekatan pembelajaran dan pembinaan yang lebih baik,” kata Jufri.
Ia juga menegaskan bahwa ada dua kemungkinan penyebab siswa terjaring dalam razia tersebut, yakni mereka memang tidak berangkat dari rumah ke sekolah atau mereka keluar dari sekolah untuk membolos. Oleh karena itu, pendataan lebih lanjut masih dilakukan guna mengetahui penyebab pasti dari masing-masing siswa yang terjaring razia.
“Jika mereka berangkat dari rumah dengan alasan sekolah tetapi ternyata membolos, kami akan melakukan pembinaan. Namun, jika mereka bolos dari lingkungan sekolah, maka pihak sekolah akan diberikan peringatan untuk meningkatkan pengawasan,” ucapnya.
Sebelumnya, sebanyak 22 siswa dari berbagai sekolah di Kabupaten Aceh Tenggara diamankan oleh Satpol-PP dalam operasi razia yang dilakukan berdasarkan laporan masyarakat mengenai maraknya siswa membolos. Kepala Satpol-PP Aceh Tenggara, Ramisin, menjelaskan bahwa razia ini dilakukan setelah pihaknya menerima laporan mengenai banyaknya pelajar yang berkeliaran saat jam sekolah berlangsung.
Petugas kemudian melakukan patroli di sejumlah titik strategis dan menemukan puluhan siswa sedang nongkrong di warung kopi saat seharusnya berada di sekolah. “Dalam patroli, kami mendapati 22 siswa yang tidak berada di sekolah. Sebagian dari mereka kedapatan sedang duduk-duduk di warung kopi,” ungkap Ramisin, Rabu lalu.***