PUSDA Apresiasi UIN Ar-Raniry Anugerahkan Lifetime Achievement kepada Gubernur Aceh Muzakir Manaf

BERITA19 Dilihat

BANDA ACEH – Pusat Studi Pemuda Aceh (PUSDA) memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry yang menganugerahkan penghargaan Lifetime Achievement kepada Gubernur Aceh, Muzakir Manaf, atau yang akrab disapa Mualem. Penghargaan bergengsi ini diserahkan langsung oleh Rektor UIN Ar-Raniry, Prof. Dr. H. Mujiburrahman, M.Ag, dalam sebuah acara di Meuligoe Gubernur Aceh, Banda Aceh, Jumat (15/8/2025).

Ketua PUSDA, Heri Safrijal, SP, M,T menilai langkah UIN Ar-Raniry memberikan penghargaan kepada Mualem merupakan bentuk penghormatan terhadap peran besar beliau dalam mewujudkan perdamaian Aceh. “Kita tahu proses perdamaian Aceh adalah perjalanan panjang penuh pengorbanan. Memberikan penghargaan ini kepada Mualem adalah keputusan yang tepat, karena beliau menjadi salah satu kunci utama tercapainya MoU Helsinki,” ujar Heri.

Rektor UIN Ar-Raniry, Prof. Mujiburrahman, dalam sambutannya menegaskan bahwa penghargaan ini merupakan bagian dari komitmen kampus untuk memberikan apresiasi kepada tokoh nasional maupun lokal yang berperan aktif dalam proses perdamaian antara Republik Indonesia dan Gerakan Aceh Merdeka (GAM). Menurutnya, UIN Ar-Raniry tidak hanya fokus pada dunia akademik, tetapi juga pada kontribusi nyata dalam isu-isu sosial kemasyarakatan, termasuk perdamaian.

Lebih lanjut, Prof. Mujiburrahman menjelaskan bahwa peran Muzakir Manaf sebagai Panglima GAM kala itu sangat vital dalam mewujudkan perdamaian. Hal ini juga pernah ditegaskan oleh Jusuf Kalla, Wakil Presiden RI periode 2004–2009, yang menjadi negosiator perdamaian Aceh. Menurut JK, kunci tercapainya MoU Helsinki adalah kepercayaan yang terbangun antara pemerintah Indonesia dengan para tokoh GAM, termasuk Mualem.

Heri menambahkan, penghargaan ini bukan hanya sebuah simbol, tetapi juga pengingat akan pentingnya menjaga dan merawat perdamaian. “Damai Aceh adalah amanah dari darah dan air mata rakyat. Apa yang dilakukan Prof. Mujiburrahman adalah trobosan yang visioner, dan beliau menjadi contoh nyata bagi anak muda Aceh untuk tetap kompak menjaga warisan damai ini,” tegas Heri.

Dalam acara tersebut, UIN Ar-Raniry juga memberikan penghargaan Lifetime Achievement kepada T. Kamaruzzaman atau yang akrab disapa Ampon Man, salah satu juru runding GAM pada masa perundingan Helsinki. Penghargaan ini diberikan sebagai bentuk penghormatan atas kontribusinya dalam proses diplomasi yang melahirkan perjanjian damai bersejarah itu.

Menurut Prof. Mujiburrahman, penghargaan ini bukan hanya sekadar bentuk apresiasi, tetapi juga upaya mendokumentasikan sejarah perdamaian Aceh agar tetap dikenang generasi mendatang. “Kami ingin para mahasiswa dan masyarakat luas memahami bahwa perdamaian tidak datang begitu saja, melainkan hasil dari kerja keras, keikhlasan, dan kepercayaan dari banyak pihak,” jelasnya.

Heri Mantan Sekjend BEM USK menilai inisiatif UIN Ar-Raniry tersebut merupakan langkah inspiratif dan patut ditiru oleh institusi lain. “Kita apresiasi terobosan Prof. Mujiburrahman. Beliau visioner dan memiliki komitmen kuat dalam membangun narasi perdamaian Aceh. Ini harus menjadi teladan, bahwa anak muda Aceh juga harus bersatu, kompak, dan berkontribusi bagi daerah,” ujarnya penuh semangat.

Acara penganugerahan ini tidak hanya menjadi momen penghargaan, tetapi juga momentum untuk menguatkan kembali komitmen seluruh elemen bangsa dalam menjaga keutuhan perdamaian Aceh. Dengan hadirnya penghargaan ini, diharapkan para tokoh yang telah berjasa menjadi inspirasi bagi generasi berikutnya dalam membangun Aceh yang damai, sejahtera, dan bermartabat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *