Acehupdate.net, JAKARTA – Senin lalu, PSSI mengumumkan bahwa mereka telah resmi mengakhiri kerjasama dengan pelatih tim nasional Indonesia asal Korea Selatan, Shin Tae-yong.
Sebagai langkah selanjutnya, Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, mengungkapkan bahwa pengganti Shin akan berasal dari Eropa, dengan nama besar dari Belanda, salah satunya adalah mantan penyerang legendaris timnas Belanda, Patrick Kluivert.
Keputusan ini sejalan dengan pandangan bahwa pelatih asal Belanda akan membawa keuntungan besar dalam hal penerapan sistem permainan dan taktik. Selain itu, banyak pemain diaspora Indonesia yang dibesarkan dalam sistem sepak bola Belanda, sehingga permasalahan bahasa diperkirakan tidak akan menjadi kendala.
Patrick Kluivert kini digadang-gadang sebagai kandidat terkuat untuk menggantikan Shin Tae-yong. Jurnalis ternama asal Italia, Fabrizio Romano, bahkan mengungkapkan bahwa Kluivert siap menandatangani kontrak dengan PSSI, dengan durasi dua tahun yang dilengkapi opsi perpanjangan dua tahun.
Sebagai pemain, Kluivert memiliki jejak karier yang luar biasa bersama beberapa klub papan atas Eropa, seperti Ajax Amsterdam, Barcelona, dan PSV Eindhoven. Selain tiga klub besar tersebut, Kluivert juga pernah memperkuat sejumlah klub ternama lainnya, seperti AC Milan, Newcastle United, Valencia, dan Lille.
Meskipun sukses besar di level klub, Kluivert tidak berhasil meraih trofi utama internasional bersama timnas Belanda. Karier Kepelatihan Kluivert Setelah pensiun sebagai pemain, Kluivert mulai terjun ke dunia kepelatihan.
Karier pelatihannya dimulai pada 2008 ketika ia menjadi asisten pelatih di AZ Alkmaar. Pencapaian terbaiknya sebagai pelatih terjadi pada musim 2011/2012, ketika ia berhasil membawa tim U-21 FC Twente meraih gelar juara di kompetisi Beloften Eredivisie, liga untuk tim cadangan di Belanda.
Kluivert kemudian melanjutkan kariernya di berbagai posisi, termasuk menjadi asisten pelatih di NEC Nijmegen pada 2010 dan melatih tim junior Ajax A1 (U-19) di tahun 2011.
Pada Maret 2015, ia dipilih menjadi pelatih timnas Curacao. Meskipun tidak berhasil membawa Curacao lolos ke putaran final Piala Dunia 2018, Kluivert tetap menjadi figur yang dihormati di sana. Pada 2016, Kluivert memulai peran baru sebagai Direktur Olahraga di Paris Saint-Germain (PSG). Di PSG, ia bertanggung jawab atas pengembangan tim dan transfer pemain, sebelum akhirnya menjadi asisten pelatih di timnas Kamerun di bawah arahan Clarence Seedorf pada 2018.
Namun, masa kepelatihan Kluivert di Kamerun hanya berlangsung satu tahun, dan ia meninggalkan tim setelah Piala Afrika 2019. Setelah meninggalkan Kamerun, Kluivert sempat menjadi Direktur Akademi di Barcelona, namun masa jabatannya cukup singkat.
Pada Mei 2021, ia kembali menangani timnas Curacao sebagai pelatih sementara, menggantikan Guus Hiddink yang terjangkit COVID-19. Karier Terbaru di Adana Demirspor Pada Juni 2023, Kluivert melanjutkan kariernya sebagai pelatih di klub Turki, Adana Demirspor.
Namun, kontraknya di klub tersebut berakhir pada Desember 2023 setelah keduanya sepakat untuk mengakhiri kerjasama lebih awal. Dengan pengalaman luas di berbagai level kompetisi, baik sebagai pemain maupun pelatih, Kluivert diyakini dapat membawa perubahan besar bagi timnas Indonesia.
Kini, para penggemar sepak bola Indonesia menantikan keputusan PSSI mengenai langkah selanjutnya dalam proses perekrutan pelatih baru.