Acehupdate.net, SABANG — Dugaan kongkalikong antara Pertamina Sabang dan pelaku BBM ilegal mencuat, menyusul sikap tertutup pihak Pertamina terkait transparansi penggunaan BBM Non Subsidi.
Indikasi ini semakin kuat setelah pimpinan Pertamina Sabang, Jusroni Marbun, dengan berbagai alasan menghindari media dan menolak memberikan klarifikasi.
Ketika wartawan mencoba mengonfirmasi tingkat penggunaan BBM Non Subsidi di Sabang, Jusroni justru melempar tanggung jawab kepada bawahannya, Munir.
Namun, Munir sendiri mengakui ia tidak memiliki kewenangan memberikan informasi terkait pemakaian BBM Non Subsidi.
“Saya coba fasilitasi, tapi saya tidak dapat memastikan dapat memberikan informasi, karena saya tidak memiliki kewenangan,” ujar Munir saat ditemui di Kantor Pertamina Sabang pada Senin, 10 Februari 2025.
Meskipun mengaku memiliki data yang diminta, Munir beralibi bahwa SOP Pertamina melarangnya mengungkapkan informasi tersebut ke publik.
Sikap ini semakin memperkuat dugaan bahwa ada sesuatu yang disembunyikan oleh pihak Pertamina Sabang.
Minimnya transparansi ini semakin menimbulkan kecurigaan ada praktik ilegal dalam distribusi BBM di Sabang.
Banyak pelaku usaha yang seharusnya menggunakan BBM legal diduga justru mengandalkan BBM ilegal atau bahkan memanfaatkan BBM subsidi yang diperuntukkan bagi masyarakat kecil.
Situasi ini menuntut perhatian serius dari aparat penegak hukum dan pemerintah pusat.
Jika dibiarkan, praktik ini tidak hanya merugikan negara tetapi juga melemahkan kepercayaan publik terhadap tata kelola energi di Sabang.
Diharapkan ada tindakan cepat dan tegas untuk mengusut tuntas dugaan permainan kotor dalam distribusi BBM di wilayah ini.
