Jakarta – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti menegaskan pentingnya profesionalisme kerja pegawai di lingkungan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen). Pesan itu disampaikan kepada para peserta pelatihan dasar (Latsar) calon pegawai negeri sipil (CPNS) 2025.
Abdul Mu’ti mengatakan, kehadiran para peserta CPNS pada birokrasi pendidikan menjadi tantangan baru di tengah perubahan dunia yang semakin cepat. Ia mengingatkan kemajuan teknologi dan meningkatnya tuntutan masyarakat harus dihadapi dengan kemampuan beradaptasi dan semangat pelayanan publik yang tinggi.
“Dunia terus berubah cepat, perkembangan teknologi pesat, serta meningkatnya tuntutan masyarakat menuntut ASN untuk terus beradaptasi,” ujar Abdul Mu’ti saat membuka kegiatan Latsar CPNS di lingkungan Kemendikdasmen, Minggu (5/10/2025).
Kegiatan tersebut digelar Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia (PPSDM) Kemendikdasmen, sebagai bagian dari upaya memperkuat kapasitas sumber daya manusia di sektor pendidikan dasar dan menengah.
Menurut Abdul Mu’ti, program Induksi bagi CPNS menjadi langkah awal membentuk pegawai yang berkarakter RAMAH dan SANTUN, dua nilai budaya kerja yang dijunjung tinggi di Kemendikdasmen. RAMAH merupakan akronim dari responsif, akuntabel, melayani, adaptif, dan harmonis, sedangkan SANTUN berarti setia, amanah, negarawan, teladan, unggul, dan ngemong.
“Program Induksi ini menjadi fondasi untuk menciptakan pegawai Kemendikdasmen yang berintegritas dan beretika tinggi,” tegasnya.
Latsar CPNS menjadi tahap penting dalam membentuk aparatur sipil negara (ASN) yang berintegritas, profesional, dan memiliki komitmen terhadap nilai-nilai dasar ASN. Dalam kegiatan tersebut, mendikdasmen juga menyematkan tanda pengenal kepada perwakilan peserta sebagai simbol dimulainya pelatihan.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Kemendikdasmen Suharti berharap para peserta dapat memahami peran strategis ASN sebagai pelayan publik. Selain itu, mampu berkontribusi nyata dalam transformasi pendidikan dasar dan menengah di Indonesia.
Program Induksi Kemendikdasmen mencakup kegiatan orientasi, pelatihan di tempat kerja, pengembangan diri, dan praktik pemecahan masalah. Tujuannya, agar setiap pegawai baru siap menumbuhkan budaya profesionalisme kerja sebagai bekal dalam mengabdi kepada bangsa dan negara.(BS)










