Melirik Kiprah Abu Budi Lamno Dalam Mencetak Kader Ulama dan Kemandirian Ekonomi Dayah

BERITA71 Dilihat

 

Oleh: Bung Syarif*

 

 

Abu Budi Lamno merupakan pendiri Dayah Budi Mesja Lamno yang berdiri sejak 4 April 1967 oleh Tgk. H. Ibrahim bin Ishaq atau yang lebih akrab dipanggil dengan Abu Budi. Setelah beliau wafat tahun 1997, kepemimpinan Dayah/Pesantren dilanjutkan oleh Tgk. H. Asnawi Ramli yang disapa dengan Aba Asnawi.

Dalam kepemimpinannya beliau telah mampu mempertahankan keberhasilan yang telah dicapai Abu Budi, baik sektor Pendidikan maupun perekonomian dayah. Dayah ini terus berkembang dan ribuan santrinya mondok dari berbagai daerah baik berasal dari Jambi, Lampun, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Riau, Sumatera Selatan dan Malaysia.

Kiprah Abu Budi diawali belajar Ilmu Agama di kampung halamannya selama 4 tahun, tepat pada tahun 1949 beliau berangkat hijrah ke Labuhan Haji-Aceh Selatan guna melanjutkan Pendidikan di Dayah Darussalam Al Waliyah di bawah Pimpinan Abuya Syech H. Muhammad Waly Al-Khalidy. Abu Budi mondok di Dayah Darussalam ini selama 8 Tahun.

Lalu berkelana melanjutkan kembali Ilmunya di Lembaga Pendidikan Islam Ma’had ‘Ulum Diniyah Islamiyah (MUDI MESRA) Samalanga, Bireun dibawah binaan Tgk. H.Abdul Aziz (Abon Samalanga) Tahun 1959-1963 (dalam catatan Sejarah mondok selama 4 Tahun).

Abu Budi terus mengembara hingga melanjutkan Pendidikan di Sumatera Barat sejak tahun 1963 s/d 1967 di bawah Lembaga Pendidikan Tarbiyah Islamiyah binaan Tgk. Zakarya Labaisati, Desa Malalo di Tepi Danau Singkarak Padang Panjang Sumatera Barat.

Yayasan Dayah Bahrul ‘Ulum Diniyah Islamiyah (BUDI MESJA) sampai akhir hayatnya. Beliau berkeluarga dengan bengawan di Gampongnya yang bernama Hj. Sunainiyah binti Tgk. Ahmad pada tahun 1968.

Kini Abu Budi tidak sendiri lagi, Beliau adalah pemimpin keluarga yang mesti bertanggung jawab kepada putra-putrinya, naluri seorang Ayah mulai tumbuh sejak beliau berumur 20 tahun, bahtera keluarga didayung dengan sangat sederhana, jiwanya damai dan penuh qana’ah (mensyukuri apa adanya) fenomena seperti ini tidak pernah sirna dari jiwanya sampai akhir hayatnya Selama memimpin dayah Budi, Beliau selalu aktif dalam menjalankan tugas-tugasnya sebagaimana layaknya tangung-jawab seorang pemimpin.

Berbagai pengalaman, tenaga dan waktu selalu dimanfa’atkan untuk mencapai tujuan yang mulia, bahkan hampir semua bentuk kepedulian dan loyalitas yang di milikinya, semua yang dituangkan demi kemajuan pendidikan seraya menunjukkan eksitensi yang besar agar tercapai semua program yang menunjang pendidikan di Dayah Budi.

Beliau adalah figur pemimpin yang aktif, kreatif, kapabel, aseptabel, dalam memangku berbagai jabatan, dengan semangat perjuagan dan kegigihan serta kesungguhan Beliau, nama Dayah Budi melambung tinggi dan tercium kemana-mana, hal ini terbukti dengan sejumlah Santriwan dan Santriwati yang mondok disana, mereka datang dari berbagai pelosok Nusantara, bahkan dari Negara tetangga (Malaysia) yang mondok di Dayah yang didirikannya.

Dari hari ke-hari Abu Budi berkiprah sepertinya tidak mengenal lelah dalam menderma-baktikan diri di Dayah Budi hinga wajar dan pantas saja Dayah Budi kini bisa tampil beda dengan mengandalkan aset yang di milikinya, tidak berlebihan kalau Dayah Budi kini memiliki aset yang terbesar di tanah rencong ini, semua potensi yang dimilikinya akan dikontribusikan untuk kepentingan kemaslahatan umat.

Dalam memimpin Dayah, Abu Budi tidak hanya fokus pada kualitas pendidikan, tetapi beliau juga memperhatikan perkembangan ekonomis dayah. Beberapa kekayaan/aset Dayah Budi yang berhasil dihimpunkan selama kepimpinan Beliau adalah :

1. Kebun karet seluas 26 Hektar

2. Kebun rambutan seluas 40 Hektar

3. Tambak udang 2 Hektar

4. 1 (satu) unit Truek roda empat

5. 1 (satu) kilang padi dengan kapisitas 8 (Delapan) Ton per-hari.

6. 100 Hektar lahan tidur, menurut rencana semasa hidup Beliau, akan ditanami kelapa sawit.

Dengan aset yang dimiliki, nama Dayah Budi melambung tinggi bahkan tepat untuk dicontohi oleh Pesantren-pesantren lain di Aceh hal ini diamini Gubernur Aceh periode 1993-200 Prof. Dr. Syamsudin Mahmud, M.Si (Pendiri Dayah Ruhul Islam Anak Bangsa)

Murid Abu Budi Lamno

Abu Budi lamno di kenal sebagai ulama yang gigih mencetak kader ulama. Beberapa ulama yang merupakan hasil didikan Abu Budi lamno antara lain:

1. Tgk. H. Asnawi Ramli Pimpinan Dayah Budi Lamno sekarang ini sebagai pengganti Abu Ibrahim Lamno.

2. Tgk. H. Syamaun Risyad Lc. Pimpinan Dayah ‘Ulumudin – Cunda Aceh Utara

3. Drs. Tgk .H. Mukhtar Wahab Pimpinan Dayah Darussa’adah – Teping Raya Pidie

4. Tgk. H. Anwar Pimpinan Dayah Miftahul’Ulum – Tanoh Mirah Aceh Utara

5. Tgk. Hasballah Ali Pimpinan Dayah Darutthalibin – Nisam Aceh Utara

6. Tgk. H. M. Amin Pimpinan Dayah Darul Kamaliyah – Keumala pidie

7. Tgk. H. M . Jamil Ibrahim Pimpinan Dayah Jeumala Amal – Lueng putu pidie

8. Tgk. H. Ramli Pimpinan Dayah Ruhul Islam – Krueng Manee Aceh Utara

9. Tgk. H . Athailah Ishaq Pimpinan Dayah Yayasan Ulee Titie – Siron Aceh Besar

10. Tgk. Sofyan Pimpinan Dayah Babul ’Ulum – Teunom Aceh Barat

11. Tgk. H. Hasboh Isa Pimpinan Dayah Raudhatul Islam – Geudong Aceh Utara

12. Tgk. Amri Ahmad Pimpinan Dayah Ruhul Islam – Tanah Luas Aceh Utara

13. Tgk. Walidin Pimpinan Dayah RUDI – Tanah Luas Aceh Utara

14. Tgk. Sunarni Pimpinan Dayah Nidaul Islam – Lampung Barat

15. Tgk. H. Mustafa Thayib Pimpinan Dayah Al-Azhar – Simpang Mulieng Aceh Utara

16. Tgk. Usman Ishaq Pimpinan Dayah NUDI – Meurah Mulia Aceh Utara

17. Tgk. Mustafa Thayib Pimpinan Dayah Sayed Mustafa – Karang Panjang Jambi

18. Tgk. H. Muhammad Dahlan Pimpinan Dayah Darul Mudaris – Meurah Mulia Aceh Utara

19. Tgk. Syarifudin Ibas Pimpinan Dayah Babul ’Ulum – Samatiga Aceh Barat

20. Tgk. Hilmi Pimpinan Dayah Yayasan Al-Anshar – Krung sabe Aceh Jaya

21. Tgk. Nazaruddin Pimpinan Dayah – Pante Pisang Peusangan Bireuen

22. Tgk. H. Abdurrani Pimpinan Dayah Babul Huda – Aceh Barat

23. Tgk. H. Bukhari Pimpinan Dayah BUDI Muthmainnah – Ulee Kareng Banda Aceh

24. Tgk. Azmi Syah Pimpinan Dayah Nurussalam – Abdya

25. Tgk. Muhammad Yunus Pimpinan Dayah Miftahul Jannah – Wayla Induk

26. Tgk. Abdul Malek Pimpinan Dayah Miftahul ’Ulum – Wayla Barat

27. Tgk. Muslem Pimpinan Dayah Syamsul Fata – Wayla Barat

28. Tgk. Jalaluddin Basyah Pimpinan Dayah Babul Huda – Keluang Aceh Jaya

29. Tgk. Marzuki Pimpinan Dayah MUDI Meska – Kuala Daya Aceh Jaya

30. Tgk. Rahimudin Pimpinan Dayah Darul ‘Amilin – Patek Aceh Jaya

31. Tgk. H. Muslem Pimpinan Dayah Darunnizam – Teunom Aceh Barat

32. Tgk. H. Muhammad Syam Pimpinan Dayah Babul ‘Ulum – Teunom Aceh Jaya

33. Tgk. Zulkifli Ahmad Pimpinan Dayah MUDI – Abdya

34. Tgk. Abdurrazy Pimpinan Dayah Darul Ilham – Labuhan Haji Aceh Selatan

35. Tgk. H. Ibrahim Pimpinan Dayah Darul Yaqin – Banda Sakti

36. Tgk. Abdul Munir Pimpinan Dayah Bahrul’Ulum Al-Waliyah – Nibong

37. Tgk. Burhanuddin Pimpinan Dayah BUDI Malikussaleh – Idi Cut Aceh Timur

38. Tgk. Adnan Pimpinan Dayah Babul ’Ulum – Muara Batu

39. Tgk. H. Abdurrazak Lc. Pimpinan Dayah Daruzzahidin – Lamce Aceh Besar

40. Tgk. Sanusi Pimpinan Dayah Darul Huda – Lhokseumawe

41. Tgk. Jalaluddin Pimpinan Dayah Qiraatul Huda – Sawang Aceh Utara

42. Tgk. Yahya Pimpinan Dayah Subulusalam – Kuta Cane Aceh Tenggara

43. Tgk. Atlibas Dami Pimpinan Dayah DAMI – Simpang Ulim Aceh Timur

44. Tgk. Burhanuddin Pimpinan Dayah Bayanul Huda – Perlak Aceh Timur

45. Tgk. Asnawi Pimpinan Dayah Serambi Mekah – Idi Aceh Timur

46. Tgk. Muhammad Negro Pimpinan Dayah NUDI – Sungai Mas Aceh Barat

47. Tgk. Agustiawan Jamal Pimpinan Dayah Bustanul Muta’Alimin – Aceh Besar

48. Tgk. Ihsan Zulkifli Bukhari Pimpinan Yayasan Dayah Darul ‘Alimin (YADDA) –Aceh Besar,

49. Tgk. Rahmat Sadli Pimpinan Dayah Babarrahmah – Lamblang Trieng Aceh Besar

50. Tgk. Said Khaidir Pimpinan Dayah BUDI Ihsani – Bakauhulu Lb. Haji Aceh Selatan

51. Tgk. A. Razi Pimpinan Dayah Darul Ilham – Sawah Liat Lb. Haji Aceh Selatan

52. Abu Ja’far Pimpinan Dayah Sirajul Ibad – Rhot Teungoh Meukek Aceh Selatan

53. Abu Buchari Pimpinan Dayah Budi Muthmainnah Gampong Ceurih, Ulee Kareng

CPR sering berinteraksi dengan 2 murid terakhir beliau yaitu Abu Ja`far Pimpinan Dayah Sirajul Ibad, Rhot Teungoh, Meukek (Jak Beut Malam) serta Abu Buchari Pimpinan Dayah Budi Muthmainah Gampong Ceurih saat menjabat Kabid SDM dan Manajemen Disdik Dayah Kota Banda Aceh sejak 2016 s/d sekarang.

Perkenanalan Carlie Papa Romeo (CPR) dengan 2 murid Abu Budi sangat dekat. Mereka memiliki 2 karakter yang berbeda. Sebagai bentuk pengabdian CPR pada muridnya setiap Maulid Nabi yang dilaksanakan oleh Dayah Budi Muthmaiinah, jika beradu dengan jadwal yang lain diutamakan pergi kedayah ini.

Krue semangat sukses terus gure semoga tradisi keilmuan dan kemandirian ekonomi dayah yang dijalankan Abu Budi Lamno di lanjutkan oleh murid-muridnya, Amiin Ya Rabbal Alamin.

 

 

 

**Goresan Pena Magister Hukum Tata Negara USK, Kabid SDM dan Manajemen Disdik Dayah Kota Banda Aceh, PC Sekretaris HIPSI Kota Banda Aceh, ICMI Kota Banda Aceh, KAHMI Aceh, Dosen Legal Drafting FSH UIN Ar-Raniry

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *