Luncurkan Indonesia Airlines, Orang Aceh Bikin Heboh Dunia Penerbangan Nusantara

BERITA, EKBIS288 Dilihat

Acehupdate.net, BANDA ACEH – CEO PT Indonesia Airlines Group, Iskandar, meluncurkan maskapai baru bernama sama dengan perusahaan itu. Maskapai ini beroperasi di bawah bendera Calypte Holding Pte. Ltd yang bermarkas di Singapura.  Iskandar, kelahiran Bireuen, 7 April 1983, disebut-sebut sebagai lulusan Universitas Syiah Kuala.

Adapun Calypte adalah perusahaan pengembang energi terbarukan, penerbangan, dan pertanian. Peluncuran maskapai ini dilakukan setelah Iskandar Setelah holding itu meluncurkan proyek pembangkit listrik tenaga surya 2.500 megawatt di Riau.

“(Peluncuran Indonesia Airlines) setelah melakukan studi kelayakan secara komprehensif dengan konsultan aviasi dari Singapura dan US (Amerika Serikat),” kata Iskandar seperti dikutip dari CNNIndonesia, Senin, 10 Maret 2025. Baca Juga Akuisisi PT ASDP Indonesia ke PT Jembatan Nusantara Tingkatkan Layanan Jasa Pelayaran di Indonesia

Iskandar langsung mendaftarkan PT Indonesia Airlines Group alias INA melalui notaris. Maskapai ini mengklaim bakal menyediakan layanan penumpang kelas premium.

Hal ini dilakukan setelah menimbang-nimbang keinginan masyarakat untuk terbang menggunakan layanan penerbangan premium menggunakan jet pribadi. Iskandar mengklaim pelayanan tersebut bakal dipadukan dengan keramahan dan kehangatan masyarakat Indonesia. ”

Indonesia Airlines akan berbasis di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten. Berdasarkan perencanaan bisnis dan hasil studi kelayakan yang telah disusun, Indonesia Airlines hanya akan berfokus pada penerbangan internasional,” kata Iskandar.

Dalam tahap awal, kata Iskandar, pihaknya mengoperasikan 20 armada yang akan didatangkan secara bertahap. Armada ini terbagi dari 10 unit pesawat berbadan kecil, Airbus A321neo atau A321LR, dan 10 unit pesawat berbadan lebar, Airbus A350-900 dan Boeing 787-9. CEO Indonesia Airlines itu mengklaim perusahaan itu menaruh perhatian khusus dalam urusan kabin pesawat.

Iskandar merekrut manajer awak kabin dari British Airways yang juga bagian dari Komite Korporasi Pramugari Eropa (EBAA) serta wakil manajer awak kabin dari Emirates. Meski belum merilis nama, direktur operasional maskapai baru itu bakal dipegang oleh bekas bos Singapore Airlines dengan pengalaman lebih dari 40 tahun sekaligus salah satu pilot pertama di dunia yang menerbangkan Airbus A380.

Lalu, jabatan direktur komersial diisi sosok yang telah bekerja lebih dari 21 tahun di berbagai maskapai besar, seperti Emirates sampai Asiana Airlines. Sementara, posisi direktur produk dan layanan bakal diisi sosok inspiratif dari Brunei Darussalam yang telah bekerja di Royal Brunei dan Emirates selama 25 tahun.

Pilot Indonesia juga diklaim bakal menempati jabatan strategis di departemen operasi penerbangan. Indonesia Airlines mengatakan pilot yang disebut sebagai salah satu yang terbaik di Indonesia itu sekarang masih bekerja di maskapai asing. Namun hingga saat ini, Kementerian Perhubungan mengaku belum menerima pengajuan izin maskapai ini beroperasi di Indonesia.

“Direktorat Jenderal Perhubungan Udara akan menyampaikan informasi terbaru apabila terdapat perkembangan lebih lanjut terkait dengan berita dimaksud,” kata Plt Direktur Jenderal Hubungan Udara Kemenhub, Lukman F Laisa.

Lukman menegaskan setiap badan usaha yang menjalankan kegiatan angkutan udara niaga berjadwal di Indonesia harus bersertifikat. Bentuknya adalah Sertifikat Standar Angkutan Udara Niaga Berjadwal dan Sertifikat Operator Pesawat Udara/Air Operator Certificate (AOC).***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *