Ketum PPA Prof. Marniati Hadiri Jamuan Makan Malam Bersama Konjen Malaysia: Perkuat Diplomasi Pendidikan dan Sambut Raja Muda Perlis

BERITA42 Dilihat

MEDAN – Dalam suasana penuh kehangatan dan semangat kerja sama lintas negara, Ketua Umum Partai Perjuangan Aceh (PPA), Prof. Adjunct Dr. Marniati, S.E., M.Kes., menghadiri jamuan makan malam kehormatan yang diselenggarakan oleh Konsul Jenderal (Konjen) Malaysia di Medan, Rabu malam (6/8/2025).

Kegiatan ini menjadi momen penting dalam mempererat diplomasi pendidikan antara Indonesia dan Malaysia, sekaligus membahas rencana kedatangan Raja Muda Perlis Malaysia, Tuanku Syed Faizuddin Putra Jamalullail, ke Kota Medan.

Baca Juga: PPA Mantapkan Strategi Politik Jelang Pilkada: Prof. Marniati Tekankan Perjuangan untuk Rakyat Aceh

Acara bergengsi tersebut turut dihadiri oleh sejumlah tokoh strategis dari dunia pendidikan dan yayasan sosial, di antaranya Konjen Malaysia Shahril Nizam bin Abdul Malek, Ketua Yayasan Tridarma NAD Dedi Zefrizal, S.T., Pengerusi Faizuddin Centre of Educational Excellence (FCoEE) Prof. Emeritus Dr. Dato’ Kamaruddin Husain, dan Wakil Rektor I Universitas Deztron Indonesia Dr. H. Yohny Anwar, M.M., M.H.

Pertemuan ini menjadi bagian dari rangkaian komunikasi diplomatik menjelang penyelenggaraan International Conference bertajuk “Empowering Asnaf Through Multidisciplinary Approaches” pada September mendatang.

Dalam kesempatan tersebut, Prof. Marniati menyampaikan bahwa keterlibatannya bukan hanya sebagai ketua partai, tetapi juga sebagai representasi dari semangat kolaboratif Aceh dalam membangun hubungan internasional yang berkelanjutan.

“Kami di PPA percaya bahwa pendidikan adalah kunci untuk membuka masa depan yang inklusif dan berkeadilan. Diplomasi pendidikan seperti ini adalah jalan untuk memperkuat posisi Indonesia, khususnya Aceh, dalam jejaring akademik ASEAN,” ungkapnya.

Baca Juga: PPA Buka Rekrutmen Satgas Perjuangan, Siap Cetak Kader Militan dan Cerdas

Konjen Malaysia dalam sambutannya memberikan apresiasi atas semangat kerja sama dan persahabatan antara lembaga-lembaga di Indonesia dan Malaysia, khususnya dalam pemberdayaan kelompok asnaf.

Ia menyatakan bahwa pemerintah Malaysia mendukung penuh inisiatif kolaboratif yang mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan, pemberdayaan sosial, dan pertukaran ilmu pengetahuan antardua negara serumpun.

Jamuan makan malam ini juga menjadi ajang untuk mempererat silaturahmi dan merancang berbagai kerja sama konkret antara FCoEE dan Universitas Deztron Indonesia.

Rencana kedatangan Raja Muda Perlis pada konferensi internasional yang akan datang diyakini akan menjadi momentum penting dalam mendorong lebih banyak kerja sama strategis di bidang pendidikan, riset, serta pengembangan kapasitas sumber daya manusia di kawasan.

Prof. Marniati menegaskan bahwa keterlibatan PPA dalam kegiatan internasional merupakan wujud komitmen partai untuk hadir di semua lini pembangunan bangsa.

“Partai Perjuangan Aceh senantiasa aktif membangun komunikasi lintas batas, baik di level nasional maupun internasional. Ini adalah bagian dari tradisi kami dalam membangun diplomasi yang bermakna,” ujarnya.

Ia juga menekankan bahwa penguatan sektor pendidikan dan pemberdayaan sosial harus melibatkan semua pihak pemerintah, akademisi, masyarakat, dan sektor swasta dalam satu kesatuan gerakan. “Hanya dengan kolaborasi yang inklusif, kita bisa menciptakan masa depan ASEAN yang tangguh dan manusiawi,” tambahnya.

Acara ditutup dengan penuh kehangatan, ditandai dengan tukar menukar cenderamata dan foto bersama. Kehadiran Prof. Marniati dalam forum tersebut tidak hanya membawa semangat Aceh, tetapi juga memperkuat diplomasi budaya dan pendidikan yang dapat membuka pintu kerja sama lebih luas di masa mendatang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *