Kesenjangan Kualitas Sekolah di Banda Aceh Harus Segera Dibenahi

BERITA15 Dilihat

BANDA ACEH – Fraksi Nasdem DPRK Banda Aceh menilai masih ada kesenjangan kualitas pendidikan di Banda Aceh yang bisa berakibat munculnya berbagai persoalan.

Pendapat itu disampaikan oleh Anggota DPRK Banda Aceh, Teuku Iqbal Djohan yang membacakan pandangan umum Fraksi Nasdem dalam sidang paripurna Rancangan Qanun (Raqan) tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Banda Aceh Tahun 2025-2029 di Gedung DPRK Banda Aceh, Jumat lalu.

Iqbal Djohan mengungkapkan, tak dapat dipungkiri jika saat ini masih ada kesenjangan fasilitas dan kualitas antar sekolah di Banda Aceh.

Baca Juga: DPRK Banda Aceh Sorot Sejumlah Persoalan Kota

Hal itu terlihat masih adanya sekolah favorit yang menjadi rebutan siswa dan orang tua.
Namun sisi lain, ada sekolah yang berjalan dengan kualitas dan fasilitas kurang memadai. Sehingga sepi peminat dan dihindari oleh orang tua siswa.

“Ini hal yang sangat manusiawi. Karena orang tua siswa pasti mau yang terbaik untuk anak-anaknya. Oleh karena itu, kami harap pemerataan kualitas sekolah menjadi prioritas Pemko Banda Aceh ke depan,” ujar Teuku Iqbal Djohan.

Mengutip Portalnusa.com, Iqbal mengatakan jika nanti kualitas sekolah sudah merata, maka program zonasi yang dicanangkan oleh pemerintah dapat berjalan dengan baik. Karena orang tua dan siswa akan lebih memilih sekolah yang dekat dengan rumahnya.

“Jika kualitas dan fasilitas satu sekolah dengan sekolah lainnya sama, maka kepala sekolah pun tidak akan dipusingkan dengan titipan-titipan siswa di setiap tahun ajaran baru,” ujar Iqbal.

Katanya, jika kualitas sekolah merata dan sistem zonasi dapat berjalan, maka akan memberikan banyak dampak positif untuk Banda Aceh.

“Salah satunya mengurangi kemacetan pada pagi hari. Karena selama ini warga kecamatan A mengantar anaknya ke kecamatan B. Lalu yang kecamatan C ke kecamatan D, makanya macet setiap hari,” beber politisi Nasdem ini.

Menurutnya, sistem zonasi juga memberikan rasa aman bagi orang tua, karena anak bersekolah dekat dengan rumah.

“Produktivitas pegawai ASN dan swasta juga bisa meningkat, karena saat jam keluar kantor tidak harus menjemput anak,” tutup Teuku Iqbal Djohan. 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *