Erdogan: Gencatan Senjata Gaza Bukan Solusi Permanen Palestina

BERITA, DUNIA15 Dilihat

Ankara – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menilai kesepakatan gencatan senjata di Gaza yang ditandatangani di Mesir belum mampu menyelesaikan akar persoalan Palestina.

“Adalah keliru menganggap perjanjian ini sebagai solusi akhir bagi masalah Palestina. Ini hanya sebatas kesepakatan gencatan senjata,” ujar Erdogan kepada awak media, Selasa (14/10/2025) dikutip Sputnik.

Menurutnya, penyelesaian konflik Palestina hanya dapat tercapai melalui pembentukan negara Palestina yang merdeka dan berdaulat, dengan batas wilayah tahun 1967 dan Yerusalem Timur sebagai ibu kota.

Kesepakatan gencatan senjata tersebut ditandatangani Erdogan bersama Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Presiden Mesir Abdel Fattah El-Sisi, dan Emir Qatar Syekh Tamim bin Hamad Al-Thani dalam pertemuan puncak di Mesir pada Senin (13/10/2025).

Erdogan menekankan seluruh pihak harus memastikan implementasi penuh perjanjian itu, serta mendesak Amerika Serikat untuk menekan Israel agar menepati komitmennya. Ia menilai, pertukaran sandera dan tahanan merupakan langkah awal penting dalam pelaksanaan kesepakatan tersebut.

“Pemerintah Israel harus memenuhi seluruh janjinya. Reputasi mereka dalam hal ini tidak baik. Saya yakin negara-negara berpengaruh, terutama AS, akan terus mendorong langkah-langkah menuju perdamaian,” tegas Erdogan.

Sebagai bagian dari kesepakatan, Hamas membebaskan 20 sandera terakhir yang ditahan sejak serangan 7 Oktober 2023, sementara Israel telah melepaskan lebih dari 1.900 tahanan Palestina di berbagai wilayah, termasuk Tepi Barat dan Yerusalem.

Rencana perdamaian Gaza berisi 20 poin yang diumumkan Presiden Trump pada 29 September 2025 lalu, menyerukan gencatan senjata segera, pembebasan sandera dalam 72 jam, serta pengalihan pemerintahan Gaza kepada komite teknokrat di bawah pengawasan lembaga internasional yang dipimpin langsung oleh Trump.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *