Jakarta– Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi) enggan memberikan komentar terkait dugaan keterlibatan mantan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie Setiadi, dalam skandal pemblokiran situs judi online (judol).
“Enggak, (tanya soal) yang berkaitan dengan ini (ijazah) saja,” ucap Jokowi singkat kepada wartawan usai diperiksa penyidik di Bareskrim Polri, Selasa (20/5/2025).
Jokowi baru saja menjalani pemeriksaan atas laporan dugaan ijazah palsu yang diajukan sejumlah pihak. Pemeriksaan berlangsung sekitar satu jam dengan total 22 pertanyaan yang diajukan penyidik, termasuk soal aktivitas kuliahnya di Universitas Gadjah Mada (UGM).
Sementara itu, nama Budi Arie kembali menjadi sorotan publik setelah disebut dalam surat dakwaan kasus pemblokiran situs judol di lingkungan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), yang kini berganti nama menjadi Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi).
Dalam surat dakwaan yang dibacakan jaksa penuntut umum (JPU) di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada Rabu (14/5/2025), Budi Arie diduga menerima jatah dari praktik “penjagaan” situs judi online bersama empat terdakwa lainnya.
Disebutkan, pembagian hasil dari website yang tetap aktif dibagi dengan skema: Terdakwa II Adhi Kismanto mendapat 20 persen, Terdakwa I Zulkarnaen Apriliantony 30 persen, dan Budi Arie Setiadi disebut menerima jatah paling besar yakni 50 persen.
Dugaan keterlibatan ini memicu kemarahan publik, terutama karena Budi Arie selama ini dikenal sebagai sosok yang paling vokal memberantas judi online saat menjabat Menkominfo. Presiden Prabowo pun mulai didesak berbagai kalangan untuk segera mencopot Budi Arie dari jabatan barunya sebagai Menteri Koperasi dan UKM.