Disbudpar Aceh Gelar Festival Budaya “Aceh Perkusi” dan Peringati Hari Damai Aceh

BERITA24 Dilihat

BANDA ACEH — Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh kembali menghadirkan gebrakan budaya melalui pelaksanaan Festival Budaya “Aceh Perkusi” yang dijadwalkan berlangsung pada 22–24 Agustus 2025. Festival ini akan digelar di Lapangan Monumen Samudera Pasai, Gampong Beuringen, Kecamatan Samudera, Kabupaten Aceh Utara.

Kepala Disbudpar Aceh, Almuniza Kamal, menyampaikan bahwa festival ini merupakan salah satu agenda nasional yang masuk dalam program Kharisma Event Nusantara (KEN) 2025 yang digagas oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI.

“Festival Aceh Perkusi menjadi panggung kebanggaan bagi ragam seni musik tradisional Aceh, khususnya alat musik perkusi seperti rapai, yang akan dikemas secara kolaboratif dengan musik etnik dalam nuansa pertunjukan modern dan edukatif,” ujar Almuniza, Senin, 4 Agustus 2025.

Baca Juga: Menyorot Anggaran Pengadaan Digitalisasi Museum Tsunami Disbudpar Aceh

Festival ini tidak hanya menampilkan pertunjukan musik, namun juga dirancang sebagai ruang edukasi dan ekspresi budaya. Sejumlah program menarik telah disiapkan dalam rangkaian kegiatan Aceh Perkusi, antara lain: Saweu Gampong; Saweu Sikula; Meuramin; Meuseuraya; Meutuah; Peukateun Raya, dan Peukan Raya.

Setiap program dirancang dengan pendekatan seni pertunjukan dan interaksi langsung dengan masyarakat, menjadikan festival ini tidak hanya sebagai hiburan tetapi juga sebagai wahana pembelajaran budaya bagi generasi muda.

Tak hanya itu, festival ini juga akan dimeriahkan dengan pameran sejarah, pemutaran film budaya, pentas seni, dan bazar UMKM lokal, yang memperkuat posisinya sebagai ajang promosi budaya dan ekonomi kreatif Aceh.

Baca Juga: Diundang ke Rusia, Wali Nanggroe Tawarkan Aceh Sebagai Destinasi Wisata Halal Dunia

Menjelang peringatan Hari Damai Aceh pada 15 Agustus 2025, Disbudpar Aceh juga akan berpartisipasi aktif dalam memeriahkan momen bersejarah tersebut. Salah satu kegiatan yang akan digelar adalah lomba mewarnai tingkat provinsi se-Aceh, sebagai bagian dari edukasi damai bagi anak-anak. Selain itu, Disbudpar juga akan mendirikan stan khusus di lokasi kegiatan sebagai bentuk dukungan terhadap semangat perdamaian dan keberagaman budaya Aceh.

“Kami mengajak seluruh lapisan masyarakat, termasuk wisatawan domestik dan mancanegara, untuk datang dan meramaikan dua agenda penting ini. Ini adalah bagian dari upaya bersama kita dalam merawat warisan budaya dan memperkuat sektor pariwisata Aceh,” pungkas Almuniza.***

 

Sumber: Ajnn

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *