Direktur Exzellenz Center Aceh Apresiasi Wali Kota Illiza: “Sebuah Lompatan Etis dalam Tata Kelola Keuangan Daerah”

BERITA189 Dilihat

BANDA ACEH— Keberhasilan Pemerintah Kota Banda Aceh di bawah kepemimpinan Wali Kota Hj. Illiza Sa’aduddin Djamal dalam melunasi sebagian besar utang warisan pemerintahan sebelumnya mendapat apresiasi tinggi dari berbagai kalangan. Salah satu bentuk penghargaan datang dari Direktur Exzellenz Center Aceh, H. Saifunsyah, SE, M.Si, Ak, yang menyebut langkah Illiza sebagai “lompatan etis dan strategis dalam tata kelola keuangan publik daerah.”

 

“Melunasi utang bukan sekadar kewajiban fiskal, melainkan manifestasi dari kepemimpinan yang bertanggung jawab dan berani menegakkan integritas dalam pemerintahan,” ujar Saifunsyah dalam keterangannya kepada media, Rabu(04/6/2025).

 

Menurut Saifunsyah, keberanian Illiza dan jajaran untuk menjadikan pelunasan utang sebagai prioritas dalam 100 hari kerja awal adalah sebuah keputusan langka dalam dunia birokrasi. “Langkah ini tidak hanya menyelamatkan kepercayaan publik, tetapi juga membuka ruang fiskal baru untuk pembangunan berkelanjutan,” tambahnya.

 

Data yang dirilis Pemko Banda Aceh menyebutkan bahwa dari total utang sekitar Rp39,08 miliar, sudah dibayarkan Rp32,9 miliar (84,42%). Termasuk pula pembayaran utang RSUD Meuraxa sebesar Rp38,2 miliar dari total Rp48,7 miliar. Pelunasan utang ini dilakukan dengan pendekatan efisiensi anggaran dan optimalisasi pendapatan asli daerah.

 

“Ini bukan sekadar soal angka, tapi tentang bagaimana kepemimpinan mengambil alih tanggung jawab moral untuk membersihkan jejak masa lalu demi masa depan yang lebih bersih,” tegas Saifunsyah, yang juga dikenal sebagai akademisi dan pengamat tata kelola keuangan daerah.

 

Sebagai pimpinan lembaga riset, pengembangan sumber daya manusia dan kebijakan publik, Exzellenz Center Aceh melihat langkah ini sebagai benchmark baru yang patut dijadikan teladan oleh kepala daerah lainnya di Indonesia.

 

“Kami menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Ibu Wali Kota dan tim. Ini adalah bukti bahwa Banda Aceh sedang menulis ulang narasi pemerintahannya: dari beban warisan menjadi inspirasi kemajuan,”pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *