Cegah Makanan Berbahaya, BPOM Diminta Rutin Razia Takjil di Banda Aceh

BERITA, DAERAH249 Dilihat

Acehupdate.net, BANDA ACEH – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kota (DPRK) Banda Aceh, Mehran Gara, meminta Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) serta instansi terkait di pemerintah kota untuk rutin merazia lokasi penjual takjil selama Ramadan. Hal ini untuk mencegah makanan dan minuman yang mengandung zat berbahaya dijual.

“Meminta BPOM, Dinas Kesehatan, Dinas Pangan dan Satpol PP untuk selalu melakukan razia terhadap makanan berbuka atau takjil yang marak dijual di sepanjang jalan,” kata Mehran, Sabtu, 1 Maret 2025.

Dikutip Acehupdate.net dari AJNN, Mehran menyampaikan setiap bulan puasa ada banyak pedagang menjual takjil di sepanjang jalan di Banda Aceh pada sore atau menjelang berbuka. Di sisi lain, banyak pula warga yang mencari makanan maupun minuman untuk berbuka puasa.

Ini Demi menjaga kesehatan warga dan mencegah adanya pedagang yang nakal dengan memanfaatkan momen Ramadan, dia meminta BPOM dan pemerintah kota untuk merazia lokasi-lokasi tempat penjual takjil.

“Sangat disayangkan jika ada pedagang nakal demi keuntungan sesaat, biasanya mereka mencampur bahan pengawet dalam makanan yang dijualnya, biasanya jenis boraks dan formalin,” ujar Mehran.

“Formalin itu merupakan bahan pengawet yang bisa menyebabkan resiko kanker jika masuk kedalam tubuh,” imbuhnya.

Dia mengatakan ciri-ciri makanan yang mengandung pengawet berbahaya jenis formalin biasanya terlihat pada warna dan ketahanan makanan. Makanan tersebut biasanya bertahan hingga mencapai tiga hari. Selain itu, kata Anggota Komisi IV DPRK Banda Aceh tersebut, ciri-ciri lain makanan mengandung formalin tidak mudah hancur dan tidak dihinggapi lalat.

Sedangkan untuk borak, kata Mehran, merupakan bahan solder, pembersih, pengontrol kecoa, pengawet kayu dan antiseptik kayu. Bahan pengawet seperti ini jika masuk dalam tubuh manusia dikatakannya akan sangat berbahaya.

“Oleh karena itu, untuk menjaga dan melindungi warga kita, sangat perlu kepedulian semua pihak terhadap perilaku yang berbahaya dari pedagang yang sangat nakal ini,” kata Mehran.

“Saya mengimbau kepada seluruh warga kota, kita harus sangat berhati-hati jangan sampai bahan pengawet tersebut masuk kedalam tubuh kita,” imbuhnya.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *