Banda Aceh – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) dari Fraksi Partai Aceh, Hj. Salmawati, S.E., M.M., yang akrab disapa Bunda Salma, menyambut positif langkah cepat pemerintah pusat yang menurunkan tim ke lokasi rencana pembangunan Terowongan Paro–Kulu–Geurutee, salah satu proyek strategis yang diyakini akan menjadi solusi persoalan keselamatan dan efisiensi transportasi di jalur lintas barat selatan Aceh.
Menurutnya, langkah tersebut merupakan bukti nyata hasil dari komunikasi intensif Gubernur Aceh Muzakir Manaf (Mualem) dengan pemerintah pusat dalam mendorong percepatan pembangunan infrastruktur vital bagi masyarakat.
Alhamdulillah, ini membuktikan keseriusan pemerintah pusat dalam menindaklanjuti usulan Gubernur Aceh. Jika Mualem yang memimpin, kami yakin pembangunan Terowongan Geurutee bisa terealisasi. Kunjungan tim Bappenas ke lokasi menunjukkan bahwa perjuangan ini mulai berbuah hasil,” ujar Bunda Salma di Banda Aceh, Selasa (21/10/2025).
Turunnya tim Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) ke kawasan perbatasan Aceh Besar – Aceh Jaya menjadi langkah awal yang penting. Tim tersebut melakukan survei dan peninjauan langsung terhadap lokasi yang akan menjadi titik pembangunan terowongan.
Menurut Bunda Salma, proyek ini bukan hanya soal keselamatan pengguna jalan, tetapi juga bagian dari visi besar Gubernur Mualem dalam mempercepat konektivitas dan pemerataan ekonomi antarwilayah di Aceh.
“Ini selaras dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto dan sejalan dengan semangat pembangunan nasional,” tambahnya.
Lebih lanjut, Bunda Salma menjelaskan bahwa proyek terowongan ini diperkirakan akan memangkas jarak tempuh secara signifikan. Ruas jalan Paro–Kulu yang sebelumnya mencapai 13 kilometer dapat dipersingkat menjadi sekitar 6 kilometer, sementara ruas Geurutee dari lebih dari 8 kilometer akan menjadi sekitar 2,7 kilometer.
Pemangkasan jarak tersebut tidak hanya mempercepat mobilitas barang dan jasa, tetapi juga menurunkan biaya logistik secara signifikan serta memperkuat konektivitas ekonomi antara kawasan barat-selatan Aceh dengan wilayah lainnya.
“Proyek ini akan membawa dampak ekonomi yang luar biasa. Selain meningkatkan efisiensi logistik, terowongan ini juga akan membuka akses yang lebih luas bagi sektor pariwisata, perdagangan, dan investasi di kawasan Barsela. Kami masyarakat Aceh tentu berharap proyek ini segera terwujud demi masa depan Aceh yang lebih maju,” tegas Bunda Salma.
Dengan keseriusan pemerintah pusat dan komitmen penuh dari Gubernur Mualem, harapan masyarakat Aceh terhadap terwujudnya Terowongan Geurutee kini semakin nyata.
Proyek ini diyakini akan menjadi tonggak penting dalam sejarah pembangunan Aceh, sekaligus membuka babak baru konektivitas dan pertumbuhan ekonomi di wilayah barat selatan.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Aceh, Ir. Mawardi, S.T., menyampaikan bahwa dalam waktu dekat Kementerian Pekerjaan Umum akan segera melanjutkan kajian teknis terkait pembangunan terowongan dan perbaikan geometrik di ruas Paro–Kulu.
Ia menegaskan bahwa kehadiran terowongan sangat mendesak mengingat tingginya angka kecelakaan di jalur tersebut, terutama saat musim hujan yang rawan longsor dan kecelakaan kendaraan berat.












