BPMA Jajaki Investasi KUFPEC di Sektor Migas Aceh Senilai Rp 155 Triliun

BERITA, EKBIS564 Dilihat

Acehupdate.net, BANDA ACEH — Kepala Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA), Nasri Jalal, mengadakan pertemuan dengan Duta Besar Indonesia untuk Kuwait, Lena Maryana, serta perwakilan perusahaan Oil & Gas Kuwait, KUFPEC, di Jakarta, Sabtu, 18 Januari 2025.

Dalam pertemuan tersebut, Nasri Jalal memaparkan potensi besar sektor minyak dan gas atau migas di Aceh. Ia juga mengajak KUFPEC untuk berinvestasi di Indonesia, khususnya di provinsi paling barat nusantara.

Menurut Nasri, pentingnya kolaborasi dengan perusahaan migas global. Ia menilai Aceh memiliki banyak peluang yang dapat dimanfaatkan untuk pengembangan sektor energi.

“Aceh memiliki potensi yang sangat besar di sektor migas, dan kami sangat berharap perusahaan-perusahaan internasional seperti KUFPEC dapat melihat peluang ini sebagai langkah strategis untuk berinvestasi di sini,” ujar Nasri.

Manager KUFPEC, Sara Al-Baker, tertarik dengan ajakan untuk berinvestasi di Indonesia, khususnya di Aceh.

“KUFPEC menganggap Indonesia, termasuk Aceh, sebagai kawasan inti untuk pertumbuhan dan kami tengah aktif memperluas kehadiran kami di wilayah ini. Kami dengan hati-hati mengevaluasi setiap peluang investasi dan tetap berkomitmen untuk berkontribusi pada pengembangan sektor energi Indonesia,” katanya. S

Sara mengatakan perusahaan migas besar asal Kuwait berencana untuk melakukan investasi sebesar USD 10 miliar atau setara Rp 155 Triliun di sektor migas di Aceh. Investasi ini akan difokuskan pada eksplorasi dan pengembangan sumber daya alam di bidang minyak dan gas.

Dalam pertemuan itu, Nasri juga mengajak KUFPEC untuk melakukan kunjungan langsung ke Aceh guna melihat lebih dekat potensi investasi yang ada. Duta Besar Indonesia untuk Kuwait, Lena Maryana, mengapresiasi pertemuan tersebut dan menyatakan bahwa langkah ini merupakan hal positif bagi peningkatan investasi di Indonesia.

“Ini adalah langkah yang sangat baik untuk mempererat hubungan ekonomi antara Indonesia dan Kuwait, dan kami berharap dapat membuka lebih banyak peluang untuk investasi di sektor energi,” ujar Lena Maryana.

Terkait hal ini, kata Nasri, BPMA akan segera melakukan koordinasi dengan Pemerintah Aceh untuk memfasilitasi rencana investasi ini, agar KUFPEC dapat melirik potensi-potensi lebih lanjut yang ada di sektor migas Aceh. Ia berharap kerja sama ini akan memberikan dampak positif bagi perekonomian Aceh dan Indonesia secara keseluruhan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *