BANDA ACEH – Musyawarah Wilayah (Muswil) ke-6 Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Aceh, pada Ahad, 24 Agustus 2025 mendatang, bukan sekadar pengukuhan kepengurusan baru. Acara yang akan dipimpin langsung Presiden PKS, Al Muzzammil Yusuf, itu sekaligus menjadi panggung deklarasi politik memastikan dukungan penuh PKS Aceh kepada Gubernur Aceh, Muzakir Manaf alias Mualem.
Ketua DPW PKS Aceh, Ismunandar, menegaskan dukungan itu bukan basa-basi, melainkan strategi menguatkan koalisi politik di Aceh.
“Tujuannya menghadirkan kepemimpinan politik yang solid. Koalisi ini diarahkan untuk memperjuangkan kepentingan rakyat Aceh secara lebih efektif,” ujarnya, Jumat, 22 Agustus 2025.
Pernyataan ini dibaca sebagai langkah PKS mengunci posisinya dalam barisan pendukung Mualem di tengah dinamika politik Aceh. Sejumlah isu besar juga dipakai sebagai bahan jualan politik, mulai dari perpanjangan dana Otonomi Khusus, penanganan kemiskinan, penguatan UMKM, hingga isu stunting dan perlindungan perempuan-anak.
Sementara itu, Sekretaris DPW PKS Aceh, Kasibun Daulay, menyebut Muswil kali ini juga menjadi ajang evaluasi partai. Namun ia menegaskan, berbeda dengan partai lain, kepengurusan PKS ditentukan langsung oleh DPP lewat mekanisme e-voting.
“Bisa saja tiba-tiba ditetapkan, kita tidak tahu sebelumnya. Itu mekanisme di PKS,” kata dia.
Setelah pengukuhan, DPW Aceh akan menyusun langkah strategis lewat rapat kerja wilayah. PKS juga membuka pintu bagi kader baru untuk bergabung.
“Pada intinya, siapa pun bisa masuk. Nanti akan dibina sesuai jenjang keanggotaan PKS,” ujar Kasibun.
Dengan sikap politik yang kian terang ke Mualem, Muswil PKS Aceh kali ini bukan hanya soal penguatan struktur internal, tetapi sinyal keras bahwa PKS ingin menjadi bagian penting dari barisan kekuasaan di Aceh.***
