Lima Jemaah Haji Asal Aceh Wafat di Tanah Suci, Terbaru dari Aceh Besar

BERITA60 Dilihat

BANDA ACEH – Duka kembali menyelimuti Tanah Rencong. Seorang jemaah haji asal Aceh Besar, Nurbaiti Muhammad Saleh (63), dinyatakan wafat di Kota Makkah, Arab Saudi, pada Kamis pagi, 12 Juni 2025, pukul 05.10 waktu setempat.

Nurbaiti yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 11 itu menghembuskan napas terakhir di pemondokan Abeer Al Fadila, wilayah Misfalah.

Menurut Ketua Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Aceh, Azhari, penyebab wafatnya Nurbaiti adalah sindrom koroner akut yang diperparah dengan gangguan pernapasan akut (ARDS) dan hipertensi primer.

“Jenazah almarhumah akan disalatkan di Masjidil Haram dan dimakamkan di Pemakaman Syaraya. Petugas dan pihak syarikah saat ini sedang mengurus seluruh prosesi fardu kifayah,” kata Azhari dalam keterangannya kepada media.

Kabar duka ini menambah daftar jemaah haji asal Aceh yang wafat di Tanah Suci menjadi lima orang sejak keberangkatan kloter pertama dari Embarkasi Aceh.

Berikut daftar lengkap jemaah asal Aceh yang wafat Nurbaiti Muhammad Saleh (63 tahun) Kloter 11, asal Aceh Besar, wafat 12 Juni 2025 di Makkah karena sindrom koroner akut, Nurhayati Mahmud binti Mahmud (66 tahun) Kloter 8, asal Pidie, wafat 11 Juni 2025, Rusli Sulaiman (62 tahun) Kloter 8, asal Pidie, wafat 26 Mei 2025 di Hotel Al Zaer Al Akhyar akibat syok jantung.

Kemudian Burhanuddin Muhammad (67 tahun) Kloter 3, asal Banda Aceh, wafat 31 Mei 2025 di Saudi National Hospital, Makkah dan Sarullah Adamy Adat (86 tahun) Kloter 6, asal Aceh Selatan, wafat 7 Juni 2025 di RS Mina Al Wadi.

Azhari terus mengimbau seluruh jemaah untuk menjaga stamina dan mematuhi anjuran kesehatan, mengingat kondisi cuaca ekstrem serta padatnya rangkaian ibadah yang harus dijalani.

“Fokus kami bukan hanya pada kelancaran ibadah, tapi juga keselamatan dan kesehatan jemaah. Kita semua berharap jemaah dapat menyelesaikan seluruh rangkaian ibadah haji dengan sehat dan selamat,” kata dia.

Meski jauh dari kampung halaman, kata dia, setiap jemaah yang wafat di Tanah Suci tetap mendapat penghormatan tinggi. Disalatkan di Masjidil Haram, dimakamkan di bumi penuh berkah. Sebuah kepergian yang diyakini banyak orang sebagai husnul khatimah.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *