PIDIE – Ketua Yayasan Advokasi Rakyat Aceh (YARA) Perwakilan Pidie, Junaidi, SH, mendesak Presiden Prabowo Subianto untuk segera meresmikan jalan tol Padang Tiji–Seulimeum. Desakan ini disampaikan menyusul lambannya progres pembangunan proyek strategis nasional tersebut, yang dinilai menghambat pertumbuhan ekonomi dan mobilitas masyarakat Aceh.
Junaidi menyampaikan bahwa pembangunan jalan tol Sigli–Banda Aceh, khususnya seksi Padang Tiji–Seulimeum sepanjang 24,67 kilometer, seharusnya sudah rampung. Berdasarkan laporan media, per Juni 2025 progres fisik pembangunan telah mencapai 99,46%, namun hingga kini belum juga diresmikan dan difungsikan.
Baca Juga: Ada Pungli di Jalan Tol Padang Tiji-Seulimeum, Ini Penjelasan Pengelola
“Artinya, dari bulan Agustus 2024 yang progresnya 93,62% hingga Juni 2025 hanya naik sekitar 5,94%. Ini menimbulkan tanda tanya besar di tengah masyarakat, kenapa pembangunannya sangat lamban?” kata Junaidi, Selasa (15/7/2025).
Ia juga mengkritisi bahwa proyek ini sudah dimulai sejak 2018, namun hingga tujuh tahun berjalan belum tuntas sepenuhnya. Menurutnya, hal ini menimbulkan kekhawatiran atas efektivitas dan transparansi pembangunan infrastruktur di Aceh.
“Jika ada kendala pembebasan lahan atau masalah lain, seharusnya bisa dibicarakan secara bijak dengan pihak terkait. Jangan sampai pembangunan yang sudah menelan anggaran triliunan rupiah menjadi sia-sia,” tambahnya.
Junaidi menyoroti pentingnya jalan tol ini untuk keselamatan pengguna jalan. Ia menyebutkan bahwa selama ini kawasan Seulawah dikenal rawan kecelakaan, terutama bagi kendaraan berat seperti truk barang. Dengan adanya tol, diharapkan distribusi logistik akan lebih lancar dan angka kecelakaan bisa ditekan.
“Jalan tol ini bukan sekadar infrastruktur, tapi bagian dari solusi keselamatan dan percepatan ekonomi. Jika terus tertunda, maka masyarakatlah yang paling dirugikan,” tegas Junaidi.
Selain itu, ia mendesak pemerintah pusat, khususnya Presiden Prabowo, untuk segera melakukan evaluasi terhadap pihak yang bertanggung jawab atas lambannya pembangunan tol tersebut, sekaligus mempercepat proses peresmian dan operasionalisasinya.
Sumber: Bithe.co






