Acehupdate.net, BANDA ACEH – Pj Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Partai Aceh Kota Banda Aceh, Juanda Djamal, menyambut baik keputusan Ketua Umum Muzakir Manaf alias Mualem, yang menunjuk Aiyub Abbas sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Aceh sisa masa jabatan 2023-2028.
“Sebagai kader dan Pj Ketua PA Banda Aceh, saya mengucapkan selamat kepada Abua Aiyub Abbas. Penunjukan ini sudah tepat dan bagus,” ujar Juanda, Sabtu, 12 April 2025.
Ia menyebutkan, setelah wafatnya Sekjen sebelumnya, Kamaruddin Abubakar alias Abu Razak, Partai Aceh memang perlu mengambil langkah cepat untuk mengisi kekosongan jabatan strategis tersebut. Namun demikian, Juanda menekankan pentingnya menjalankan setiap keputusan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Partai Aceh yang telah disahkan Kementerian Hukum dan HAM.
“Pengisian posisi sekjen sangat mendesak, apalagi saat ini PA memegang kendali di eksekutif dan legislatif. Tapi langkah cepat saja tidak cukup. Harus penuh pertimbangan dan kalkulasi politik, baik untuk hari ini maupun masa depan,” kata dia.
Menurut Juanda, Partai Aceh sebagai partai besar dan pemenang pemilu legislatif maupun kepala daerah harus menunjukkan kedewasaan dalam setiap pengambilan keputusan. Ia menegaskan, tidak mempermasalahkan siapa pun yang ditunjuk sebagai pengganti Abu Razak, namun berharap prosesnya tetap melalui mekanisme internal partai yang sah.
“Setiap keputusan strategis harus diambil melalui saluran resmi yang mengacu pada AD/ART. Ini penting untuk menciptakan kepastian dan jaminan politik bagi kader maupun calon kader yang ingin bergabung dengan PA,” ucapnya.
Juanda juga menyoroti pentingnya sistem kaderisasi yang terstruktur dan pendidikan politik bagi kader agar mampu menjalankan visi misi partai dalam bidang politik, ekonomi, dan budaya. Hal ini menurutnya penting untuk menjaga capaian politik PA saat ini, yang telah menguasai 20 kursi di DPRA dan memimpin pemerintahan Aceh. Terkait penunjukan Aiyub Abbas, Juanda mengingatkan agar prosesnya tetap dijalankan sesuai prosedur.
Ia mencontohkan bahwa dalam AD/ART disebutkan bahwa jabatan Ketua Umum dan Sekjen seharusnya diputuskan dalam Musyawarah Besar (Mubes) Partai Aceh.
“Mekanismenya bisa dilakukan melalui rapat yang melibatkan ketua-ketua DPW, dan keputusan diambil secara kolektif. Dengan begitu, prosesnya akan lebih legitimat,” ujarnya.
Namun, Juanda mengaku menyayangkan proses pengumuman penunjukan Aiyub Abbas yang dinilainya kurang sesuai dengan harapan. Menurutnya, pengumuman tersebut sebaiknya dilakukan melalui forum resmi partai, disampaikan langsung oleh Ketua Umum setelah rapat internal, disertai dokumentasi yang menunjukkan keterlibatan seluruh unsur pimpinan wilayah.
“Sayangnya, yang beredar di media justru foto-foto yang menurut saya tidak relevan dan tak semestinya disebarkan,” katanya.
Juanda berharap penunjukan Sekjen baru dapat memperkuat kelembagaan partai dan menjaga kepercayaan publik. “Mari kita jaga kekompakan dan jalankan setiap keputusan sesuai AD/ART. Ini penting untuk memperkuat partai dan mengawal agenda perjuangan politik Partai Aceh ke depan,” ucapnya.***