Acehupdate.net, ACEH SINGKIL – Melimpahnya hasil tangkapan nelayan, khususnya ikan tongkol, membuat harga komoditas itu di Pasar Pagi, Desa Pasar, Kecamatan Singkil, Aceh Singkil, hari ini, relatif murah. Kondisi ini menarik banyak pembeli yang memadati pasar.
Ikan tongkol yang dijual di atas puluhan meja pedagang ikan di pasar itu disusun dengan berbagai ukuran. Para pedagang menjual ikan tongkol itu hanya seharga Rp 20 ribu per kilogram.
Hal ini membuat banyak pembeli memborong ikan itu. Selain ikan tongkol, sejumlah ikan lainnya juga dijual dengan harga bervariasi.
Ikan maning dijual Rp 10 ribu per kilogram, aso-aso dan tuwi masing-masing Rp 30 ribu per kilogram, kwe gerong Rp 45 ribu per kilogram, dan sisik Rp 50 ribu per kilogram.
Menurut Mardin, salah satu pedagang di pasar tersebut, sebagian besar ikan yang dijual berasal dari wilayah Kecamatan Kuala Baru.
“Pukat cincin dari sana banyak yang beroperasi, terutama di siang hari,” jelasnya.
Sementara, di pasar yang sama, harga cabai merah melonjak tajam. Saat ini, harga cabai merah mencapai Rp 60 ribu per kilogram. Hal ini terjadi dalam dua hari terakhir.
Seorang pedagang menyebut kenaikan harga ini disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk meningkatnya harga pupuk dan cuaca yang tidak menentu.
“Hal ini membuat ongkos produksi naik,” kata Ifin, salah seorang pemasok bahan palawija dari Sidikalang, Dairi, Sumatera Utara.
Ifin mengatakan kondisi ini disebabkan oleh ketidakefisienan para petani dalam merawat tanaman cabai mereka diawal 2025. Namun dia mengatakan hal ini memberikan keuntungan bagi petani cabai di Aceh Singkil. Mereka, kata Ifin, masih bisa menjual hasil kebun mereka dengan harga Rp 40 ribu per kilogram.
Selain cabai merah, bahan pokok lainnya juga mengalami kenaikan harga.Bawang merah dijual antara Rp 30 ribu hingga Rp 40 ribu per kilogram, bawang putih Rp 45 ribu per kilogram, tomat Rp 12 ribu per kilogram, dan sayuran, seperti kangkung dan bayam, masing-masing dijual Rp 5 ribu untuk beberapa ikat.
